Teh Jawa Barat belum bisa Memikat Masyarakat Eropa

Kamis, 25 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | INGGRIS – Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, teh dari daraeh ini belum bisa memikat masyarakat Eropa, khususnya Inggris.

“Ternyata kenapa, karena katanya teh dari kita itu tidak pas saat dicampur susu. Habit mereka di sini kan, kalau minum teh pakai susu,” katanya, saat mengunjungi kantor salah satu produsen teh Inggris, Finlays, dalam kunjungan kerjanya di Inggris, Selasa (23/7/2019).

Selain melihat teh hasil produksi Finlays, ia memperlihatkan teh Jawa Barat. “Saya datang ke sini (kantor Finlays) jadi marketing, mencoba jualan teh produk Jabar,” ujar dia.

Dalam kunjungannya, gubernur membawa berbagai produk teh PTPN VIII, salah satunya white tea termahal di dunia yang berharga 60 USD per kilogram. Namun, dia mengatakan, teh Jawa Barat belum bisa memikat masyarakat Eropa, khususnya Inggris.

Situasi tersebut, menurut dia, menjadi pekerjaan rumah bagi produsen teh Indonesia, khususnya Jawa Barat, agar bisa memasok kebutuhan teh Benua Biru, termasuk Inggris.

Setelah mengunjungi kantor Finlays, ia melakukan pertemuan dengan 12 pengusahan yang tergabung dalam UK Asean Bussines Council. Dalam pertemuan itu, gubernur menjelaskan potensi investasi di Jawa Barat.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang tumbuh. KhususJabar pertumbuhannya tahun kemarin 5,6 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujarnya.

Ia juga memaparkan berbagai pembangunan infrastruktur yang tengah dibangun di Jawa Barat, seperti Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. “Kita juga tengah mengembangkan kawasan segitiga Rebana yang akan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), yaitu Cirebon-Pelabuhan Patimban-Kertajati,” katanya.***

Editor: Ayi Kusmwan

 

Berita Terkait

Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut
Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Perang Iran–Israel: Ancaman Strategic Miscalculation dan Potensi Tragedi Global
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 11:22 WIB

Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Berita Terbaru

CATATAN

ISRAEL MAKIN TERJEPIT Inggris di Ambang Akui Palestina

Sabtu, 26 Jul 2025 - 23:14 WIB