Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2024, Bupati Bandung Instruksi Begini

Kamis, 23 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Bupati Dadang Supriatna menyalami seorang anak seusai Penyerahan Bantuan Sosial kepada penyandang disabilitas di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Selasa (21/11/2023).(Foto: diskominfo)

Bupati Dadang Supriatna menyalami seorang anak seusai Penyerahan Bantuan Sosial kepada penyandang disabilitas di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Selasa (21/11/2023).(Foto: diskominfo)

“Kita terus berupaya dan mendorong mereka untuk keluar dari garis kemiskinan, seperti dengan memberikan modal usaha, agar mereka memiliki mata pencaharian,” ucap Bupati Dadang Supriatna.


DARA| Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan Nol Persen penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayahnya 2024. Menurut Bupati Bandung Dadang Supriatna
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrim di Kabupaten Bandung berada di angka 2,46 persen atau sekitar 93.480 ribu jiwa.

“Maka saya fokuskan bagaimana program-program sosial ini bisa diluncurkan ke depannya. Saya minta kerjasama dari semua pihak, seluruh unsur pentahelix. Terutama para kepala desa dan kelurahan untuk bersama-sama mewujudkan komitmen nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2004,” kata Bupati Dadang Supriatna seusai Penyerahan Bantuan Sosial kepada penyandang disabilitas di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Selasa (21/11/2023).

Bupati Bedas, begitu ia dijuluki menginstruksikan kepada Kepala Dinas Sosial dan OPD terkait lainnya untuk meng-update dan mengakuratkan data kemiskinan ekstrem.

Data masyarakat miskin ekstrim ini, nanti akan disinkronkan dengan program gabungan dari Kemensos, Kemendagri, dan juga Kementrian PUPR.

“Karena kriteria miskin ekstrem ini bisa dilihat dari penghasilan, daya beli maupun kondisi rumah yang tidak layak huni,” tutur bupati.

Tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Bandung sendiri pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,3%, dari 1,78% di tahun 2021 menjadi 1,48 % di tahun 2022.

Meskipun mengalami penurunan, kata Bupati pihaknya tetap berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem yakni dengan menginstruksikan jajarannya untuk terus mencari solusi.

“Kita terus berupaya dan mendorong mereka untuk keluar dari garis kemiskinan, seperti dengan memberikan modal usaha, agar mereka memiliki mata pencaharian,” ucap Bupati Dadang Supriatna.

Termasuk untuk penyandang disabilitas, bantuan sosial akan terus digulirkan di mana pada hari iini sebanyak 77 warga disabilitas diberi bantuan berupa tangan dan kaki palsu, termasuk sembako dan mesin jahit.

“Saudara kita penyandang disabilitas pun ada memiliki etos kerja yang tinggi dn keahlian yang khusus sehingga bisa berwiraswasta seperti menjadi tukang jahit. Ini sangat luar biasa dan kita apresiasi,” ucap bupati.

Bupati yang akrab disapa Kang DS ini menyebut warga disabilitas di wilayahnya tercatat kurang lebih ada 5000-an orang.

“Nah, maka saya tugaskan kepada Kadis Sosial untuk mendata karena kita butuh database. Dari 5.000-an warga disabilitas ini misalnya mana saja yang sudah mendapat bantuan maupun yang belum, termasuk kebutuhan pangannya

Kang DS berharap para penyandang disabilitas terus bersemangat dan tidak minder karena mereka pun tentu diberi kelebihan oleh Allah SWT di balik kekurangannya.

Bupati juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh donatur yang sudah memberikan CSR-nya, baik dari dari Bank Bjb, Perumda Tirta Raharja, BPR Kerta Raharja dan pihak lainnya seperti Baznas Kabupaten Bandung, yang sudah berkolaborasi untuk bisa membantu mensukseskan program pemerintah.

Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna berharap bantuan ini sedikitnya bisa meringankan beban para penyandang disabilitas.

Emma mengakui masih banyak penyandang disabilitas yang masih membutuhkan tangan dan kaki palsu di Kabupaten Bandung. Untuk itu ia berharap program bantuan sosial seperti tangan dan kaki palsu untuk penyandang disabilitas ini bisa terus berkesinambungan setiap tahunnya.

“Program pemberian bantuan sosial untuk penyaluran tangan dan kaki palsu ini sangat berpihak kepada penyandang disabilitas dan dapat dirasakan langsung manfaatnya, juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi penerima manfaat,” kata Emma.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak
Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar
Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK
Jeje Ritchie Ismail Lantik Tujuh Kades, Begini Pesannya
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:09 WIB

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:18 WIB

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Berita Terbaru