DARA | BANDUNG – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rancasari Kota Bandung, Taufik Rahman mengatakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriah yang bertepatan dengan 1 September 2019 harus menjadi momentum dan introspeksi diri.
Taufik Rahman menyatakan itu pada tausiah di Masjid Alkautsar Komplek Perumahan Riung Bandung.
Tahun baru hijriyah lanjut dia, selain menjadi momentum juga sangat baik untuk direnunfgkan. Dalam renungan itu, menurut Taufik dapat merasakan dan pertanyaan, apakah hidup kita ada perubahan ke arah yang lebih baik atau tidak?.
Dikatakan Taufik, dari tahun ke tahun, dlama kehidupan setiap orang pasti mengalami perubahan. Karena itu kehidupan perlu dievaluasi dan di mapping. Mapping tersebut sebaiknya untuk mengevaluasi perjalanan kehidupan. “ Dalam hidup kita harus mempunyai misi hidup dan visi kehidupan,” katanya.
“Meskipun usia kita sudah menua, namun kita tetap mempunyai langkah-langka strategis ke depan. Tanda bahwa manusia yang hidup itu adalah manusia yang memiliki visi dan berjalan pada misi yang konstruktif membangun nilai kehidupan yang lebih baik,” kata dia. Artinya, ada perubahan positif dalam diri kita.
“Contoh contoh perubahan yang positif itu antara lain seperti ada kita ada di masjid, ada kita di taqlim ada kita di jalan kebaikan,” ujar Ketua Yayasan Habbiburrahman Pasantren Habbiburrahman Desa Bojong Nagreg Kabupaten Bandung ini.
Taufik memaknai semangat hijrah sebagai perubahan untuk menggapai Rahmat Allah. Dan untuk itu harus dilandasi niat karena Allah disertai dengan perjuangan (jihad) tanpa batas.
Taufik menyampaikan, dalam semangat berhijrah itu sebagai upaya memperbaiki “i’tiqadiyyah, ubudiyyah, fikriyyah, syuruiyyah (keaenangan),dan sulukiyyah (akhlaq).
Discussion about this post