Sulit Dapatkan Gas 3 Kg, Warga Antre di Agen  

Jumat, 13 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: tribunnews.com

ILUSTRASI. Foto: tribunnews.com

DARA | BANDUNG – Sejumlah ibu rumah tangga di Kampung Kalajiwa, Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Jawa Barat, harus rela mengantre di agen penyalur gas untuk mendapat satu tabung gas ukuran 3 kg. Mereka mengnatre di sana, karena harga di warung jauh lebih mahal.

 

Menurut Wati, yang ikut mengantre, harga gas melon itu, di agen terbilang murah, Rp18 ribu per tabung. “Kalau di warung-warung, harganya bisa sampai Rp22 ribu bahkan ada yang Rp24 ribu,” katanya, kepada dara.co.id, Jumat (13/9/2019) pagi.

 

Ia menuturkan, sudah dua hari ibu rumah tangga di kampungnya kesulitan mendapatkan gas melon. Bersama ibu rumah tangga lainnya, ia sempat berupaya mencari gas ke luar desa mereka. Tapi nihil.

 

Jadi, lanjut dia, selama itu ia tidak memasak untuk menyajikan makan keluarganya. Sehingga, ia harus membeli nasi serta lauk pauknya dari warung.

 

Sehari, ia harus membeli 12 bungkus untuk porsi 3 kali makan bersama keluarganya.  “Kalau terus menerus membeli nasi di warung untuk makan pagi, siang, dan sore, bisa tekor resiko dapur. Per bungkus saja harganya Rp15. ribu,” ujarnya.

 

Berbeda dengan Annisa, warga Desa/Kecamatan Kutawaringin, dia membeli gas di warung, meski harga per tabungnya Rp24 ribu, dar ipada tidak memasak sama sekali. “Memang jarak Kutawaringin ke Desa Kopo itu bisa ditempuh dengan menggunakan angkot. Tapi saya malas untuk antrinya,”kata dia.

 

Lain halnya dengan Esih. Janda tiga anak itu, tak memperduli kelangkaan atau naiknya harga gas.

 

Kondisi itu malah menimbulkan kreativitas dalam dirinya. Untuk keperluan masak, ia memilih membuat tungku berbahan bakar kayu bakar.

Warga Desa/Kecamatan Soreang yang berprofesi sebagai pedagang sayur keliling ini, memanfaatkan potongan-potongan kayu bekas di sekitar kampungnya untuk bahan bakar tungkunya. “Kalau harus menunggu harga gas murah mau sampai kapan? Untung ada kayu-kayu bekas,” katanya.**

 

Ketua Perkumpulan Pedagang Kecil Jawa Barat (PPKJ), Irvan Arif Nugraha, menyebutkan,  kelangkaan gas ukuran 3 Kg tersebut sebagai masalah sosial yang harus ditindaklanjuti pemerintahan dari pusat hingga pemerintah desa.

 

Dia mengindikasikan, kelangkaan gas tabung melon, sebagai upaya untuk meraih keuntungan pribadi oleh pihak-pihak tertentu. “Kami akan coba croscheck ke lapangan, bagaimana perkembangan keberadaan gas tabung melon itu nantinya,” ujar dia.***

 

Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel
Bupati Bandung Barat Berikan Reward pada Tiga Perangkat Daerah
Assessment Belasan Pejabat Eselon 2 Bandung Barat di Mapolda Jabar, Darda Abdullah: Kenapa Ada Penolakan?
Giliran Ketua KPKBU Kota Lembang Soroti Tajam Perluasan Wacana Perluasan Kota Cimahi
Sikapi Wacana Perluasan Wilayah, Ketua Forbat Suherman: Cimahi, Harusnya Gabung ke Lembang
Bupati Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Colek Pemprov Jabar

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:03 WIB

Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:39 WIB

Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel

Rabu, 9 Juli 2025 - 18:14 WIB

Bupati Bandung Barat Berikan Reward pada Tiga Perangkat Daerah

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:55 WIB

Assessment Belasan Pejabat Eselon 2 Bandung Barat di Mapolda Jabar, Darda Abdullah: Kenapa Ada Penolakan?

Senin, 7 Juli 2025 - 14:43 WIB

Giliran Ketua KPKBU Kota Lembang Soroti Tajam Perluasan Wacana Perluasan Kota Cimahi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Jumat, 11 Jul 2025 - 08:20 WIB

CATATAN

PERANG ISRAEL-HAMAS “Hamburger Hill”, Gaza dan Vietnam

Kamis, 10 Jul 2025 - 16:08 WIB