Stok Rapid Test di Kabupaten Cianjur Kosong

Senin, 27 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal (Foto : purwanda/dara.co.id)

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal (Foto : purwanda/dara.co.id)

“Stoknya habis. Untuk stok yang di Dinkes Cianjur sekarang sudah habis didistribusikan ke puskesmas dan tes pasien ODP, PDP, dan orang dengan risiko tinggi,” ujar Yusman kepada wartawan, Senin (27/4/2020).


DARA | CIANJUR– Stok alat rapid test Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kosong. Padahal alat itu dinilai sangat penting untuk melakukan deteksi dini seseorang terpapar atau tidak Covid-19.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, stok rapid test sebanyak 2.400 buah, yang tertima secara bertahap dari Pemprov Jabar kini sudah habis.

“Stoknya habis. Untuk stok yang di Dinkes Cianjur sekarang sudah habis didistribusikan ke puskesmas dan tes pasien ODP, PDP, dan orang dengan risiko tinggi,” ujar Yusman kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Yusman mengaku, pada pekan lalu sudah berencana berangkat ke Pemprov untuk meminta tambahan stok rapid test, tetapi ditolak lantaran stok di provinsi yang juga belum ada.

“Pekan kemarin mau diambil ke Bandung, tapi ditolak. Katanya belum ada stok di provinsi juga. Hari ini kami akan coba lagi, dan terus pantau sehingga ketika stok ada bisa langsung diminta untuk Cianjur,” tuturnya.

Yusman mengatakan, rapid test sangat dibutuhkan untuk melacak kasus penyebaran Covid-19 di Cianjur pasca ditemukannya pasien positif. Meskipun penelurusan bisa dilakukan, tetapi akan kurang efektif tanpa dilengkapi alat uji.

“Tanpa rapid test itu seperti hanya ngobrol, meskipun rapid itu tidak sempurna hasilnya tapi ada senjata untuk deteksi dini. Makanya kami harap rapid test untuk Cianjur bisa segera ditambah,” tuturnya.

Di sisi lain, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, untuk mencegah kekurangan stok rapid test lantaran ketersediaan dari provinsi yang juga terbatas, Pemkab Cianjur berencana melakukan pengadaan sendiri.

“Segera kami akan alokasikan dari dana tanggap darurat Covid-19 itu untuk pembelian rapid test. Supaya bisa dilakukan pemetaan dan deteksi dini penyebaran Corona di Cianjur,” tandas Herman.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal
Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya
DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Hari Pramuka 2025
Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025
Kadis KUKM Kabupaten Sukabumi Sebut UMKM Pilar Ekonomi Daerah
Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:13 WIB

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:11 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:33 WIB

Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10:52 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB