DARA | SRI LANKA – Otoritas Sri Lanka berlakukan keadaan darurat menyusul serangan bom terhadap gereja dan sejumlah hotel Minggu (21/4/2019). Pemberlakukan keadaan darurat inipun diakaitkan dengan tudingan teerhadap kelompok radikal Islam sebagai pelaku serangan bom yang sedikitnya 290 orang dan melukai 500 lainnya pada Hari Paskah.
Namun demikian Pemerintah Sri Lanka menyatakan masih akan menyelidiki apakah kelompok yang ditudingnya itu memiliki hubungan dengan organisasi teroris asing.
Karena itu Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, menjadualkan akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah diplomat di ibukota Kolombo hari Selasa ini (23/4/2019). Agenda rapat tersebut disebut sebut untuk meminta mereka membantu melacak kemungkinan kaitan antara para penyerang di Sri Lanka dengan kelompok-kelompok militan di luar negeri, Sri Lanka.
Para pejabat Sri Lanka mengatakan mereka yakin tujuh pembom bunuh diri yang melakukan serangan itu adalah bagian dari Jemaah Tauhid Nasional (NTJ). Belum banyak diketahui tentang NTJ. Kelompok ini baru menarik perhatian karena dinilai bersalah dalam pengrusakan beberapa patung Budha.
Reuters melaporkan kekhawatiran kini melanda seluruh masyarakat dan aparat pemerintah akan terjadi kembali serangan bom lebih banyak. Ledakan bom menyeruak hari Senin (22/4/2019). Bersamaan dengan itu 87 bom ditemukan di terminal bis utama di Kolombo.
Sebuah bom bahkan meledak di sebuah mobil mini-van yang diparkir di dekat gereja yang dilewati banyak orang yang melarikan diri ketika bom-bom meledak. Ledakan di mobil itu terjadi ketika aparat keamanan sedang berupaya menjinakkannya.
Jalan-jalan di Kolombo sepanjang Senin kemarin sepi, banyak fasilitas publik, toko, pasar dan pusat perbelanjaan yang masih tutup. Tentara bersenjata dan anjing pelacak bom tampak dimana-mana, menggantikan wisatawan yang biasanya terlihat memadati jalan dan kawasan hotel yang menghadap ke pantai.
Enam ledakan hari Minggu menelan korban jiwa sangat banyak karena terjadi di gereja-gereja yang sedang dipadati warga yang beribadah pada Hari Paskah, dan juga di hotel-hotel di mana wisatawan sedang duduk menikmati sarapan pagi mereka. ***