SMAN 1 Depok Jadi Sekolah Toleransi Pertama di Indonesia

Kamis, 21 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto (Foto: Istimewa)

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto (Foto: Istimewa)

SMA Negeri 1 Kota Depok jadi sekolah toleransi pertama di Indonesia. Pencanangan itu digagas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


DARA – Prasastinya ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto dan Wali Kota Depok Muhamad Indris, di SMA Negeri 1 Kota Depok.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, pencanangan Sekolah Tolerasi pertama di Indonesia ini sebagai upaya membumikan jiwa nasionalisme kebangsaan melalui pendidikan di Jawa Barat.

“Sekolah Toleransi pertama di Indonesia ini bisa menjadi contoh lain untuk sekolah yang ada di Jawa Barat, umumnya di Indonesia,” ujar Dedi Supandi, Rabu (20/4/2022).

Dedi mengatakan, Sekolah Toleransi tersebut telah dilaksanakan di Garut. Dia berharap, ke depan setiap sekolah di Jawa Barat dapat mengimplementasikan hal yang sama. Sekolah yang ada di Jawa Barat berjumlah 5.033.

“Implementasinya ke depan, seperti di Garut kita berharap kurikulum antiradikalisme dan toleransi ini masuk ke dalam kurikulum bagian dari mata pelajaran PPKN di Satuan Pendidikan di Disdik Kabupaten Kota,” ujar Dedi.

Dalam mata PPKN ditingkat SMA-nya, ada pendidikan antikorupsi yang sudah di gagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejati.

“Saya berharap, di seluruh siswa-siswi se-Jabar itu ada tagline perharinya, misalnya hari Senin harus bercerita tentang kebangsaan, Selasa bercerita tentang persatuan, Rabu tentang budaya lokalnya, Kamis tentang musyawarahnya, Jumat tentang keagamaannya, Sabtu tentang berkunjung kepada orang tua atau kakek dan neneknya,” kata Dedi Supandi.

Sejumlah implementasi itu akan diajarkan bagian dari budaya Pancasila yang harus dilakukan siswa-siswi. “Jadi kita akan buat tagline perhari seperti itu menjadi bagian dari upaya kita,” katanya.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto mengatakan, semua itu untuk memupuk generasi muda agar memiliki sifat-sifat yang toleran, yakni menghargai sesama, mampu bekerjasama, dan menciptakan suatu kerukunan tanpa memandang suku, bangsa, agama.

“Dari sekolah inilah kader-kader toleransi selalu muncul dan menjadi pionir di dalam masyarakat. Tentu saja ini perlu kita tularkan di sekolah-sekolah lain, karena memang toleransi ini menjadi satu kekuatan untuk menjaga persatuan dalam skala mikro, keluarga, masyarakat mupun nantinya di bangsa negara Indonesia,” ujarnya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Prof Dr H Diding Nurdin M.Pd Terpilih sebagai Ketua Umum IKA UIN SSC Cirebon
Disdik Kabupaten Sukabumi Gelar Pentas PAI 2025, Ajang Membentuk Mental Spiritual Siswa
Global Partnership, USB YPKP dan Dalaj University Berkomitmen Mendorong Mobilitas Mahasiswa
Tatang Sudrajat, Dosen USB YPKP Terpilih Jadi Ketum PDPKN
Guru SMK/SMA di Garut Dituntut Memiliki Kemampuan Digital
ULBI Serahkan 55 Beasiswa APERTI BUMN 2025 untuk Cetak Talenta Muda Unggul
Pos Indonesia Buka Program Beasiswa Khusus bagi Putra-Putri Karyawan dan Pensiunan untuk Kuliah di ULBI
Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 10:31 WIB

Prof Dr H Diding Nurdin M.Pd Terpilih sebagai Ketua Umum IKA UIN SSC Cirebon

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:54 WIB

Disdik Kabupaten Sukabumi Gelar Pentas PAI 2025, Ajang Membentuk Mental Spiritual Siswa

Jumat, 8 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Global Partnership, USB YPKP dan Dalaj University Berkomitmen Mendorong Mobilitas Mahasiswa

Rabu, 6 Agustus 2025 - 11:15 WIB

Tatang Sudrajat, Dosen USB YPKP Terpilih Jadi Ketum PDPKN

Selasa, 5 Agustus 2025 - 11:44 WIB

Guru SMK/SMA di Garut Dituntut Memiliki Kemampuan Digital

Berita Terbaru