Sikapi Merebaknya Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dinkes Kota Sukabumi Lakukan Hal Ini

Jumat, 21 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana. (Foto: dian/dara.co.id)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana. (Foto: dian/dara.co.id)

“Saya berharap orang tua lebih waspada dan terus mengikuti perkembagan informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan,” harap Wahyu.


DARA- Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menghimbau kepada fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) untuk tidak memberikan resep atau obat berbentuk sirup kepada anak. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, Kamis (20/10/2022).

Imbahawan tersebut mengacu kepada surat edaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tentang menghentikan sementara pemberian obat berbentuk sirup kepada anak akibat merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Meskipun sudah ada pelarangan pemberian obat sirup kepada anak, hingga saat ini tidak ada penarikan produk yang tersebar di apotek maupun toko obat yang menjual obat obatan sirup untuk anak.

“Saya berharap orang tua lebih waspada dan terus mengikuti perkembagan informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan,” harap Wahyu.

Selain itu, Dokter juga tidak boleh termasuk orang tua. Apotek maupun toko obat ataupun toko-toko yang lain, yang menjual obat-obatan sirup untuk anak, diharapkan tidak menjual dulu sampai ada penjelasan lebih lanjut dari Kemenkes,” ujar Wahyu

Wahyu menambahkan, Untuk kasus gangguan ginjal akut yang artipikal progresif akut pada anak (gagal ginjal akut secara tiba-tiba pada anak) untuk di Kota Sukabumi sampai hari ini Dinkes belum menerima laporan baik itu dari rumah sakit maupun dari wilayah atau rumah sakit rujukan nasional dan provinsi.

apabila ditemukan, lanjut Wahyu, ada format penyelidikan epidemologi untuk melakukan penyebab dan segala macam penggalian informasi yang akan dilaksanakan surveilans Dinkes, namun hingga hari ini Dinkes belum mendapatkan laporan.

Untuk sementara pengganti kebutuhan obat cair pada anak, sementara bisa menggunakan obat tablet yang dicairkan, atau lebih tepatnya agar masyarakat berkonsultasi dengan dokter,” ujar Wahyu.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Bupati
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa
Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda
Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi
Dukung Swasembada Pangan, Jajaran Polres Sukabumi Gelar Penanaman Jagung
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:57 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:49 WIB

Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:20 WIB

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB