Seorang Bocah Menelan Koin, Nyawanya Tak Tertolong Karena Ditolak Rumah Sakit

Senin, 3 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto okezone)

Ilustrasi (Foto okezone)

Seorang bocah meninggal dunia akibat tak sengaja menelan sebuah koin. Nyawanya tidak tertolong karena ditolak rumah sakit sebab dikhawatirkan menyebarkan Covid-19.


DARA| BANDUNG- Menyadur Gulf News, Prithviraj, bocah berusia tiga tahun, meninggal dunia setelah tidak sengaja menelan koin dan tidak bisa dikeluarkan dari tubuhnya.

Orang tuanya, Raju dan Nandini dan kerabatnya mengatakan kepada media bahwa anak mereka ditolak pihak rumah sakit karena ia berasal dari Kadungallur, zona penahanan Covid-19 di Aluva.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi ketika Raju membawa anaknya ke rumah sakit pemerintah di Aluva. Menurut kantor berita lokal, pihak rumah sakit diduga menolak untuk merawat anak itu.

Seorang dokter senior mengklaim bahwa anak itu tidak dirawat karena tidak ada ahli bedah anak, dan menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Ernakulam.

Para dokter di rumah sakit kedua juga memeriksa anak itu dan merujuknya ke Rumah Sakit Sekolah Tinggi Medis Pemerintah, Alappuzha, untuk perawatan medis yang lebih baik.

“X-ray dilakukan dan koin ditemukan di perutnya. Bocah itu tidak menunjukkan kesulitan bernapas dan sepertinya aktif pada saat itu,” ungkap Dr A Anitha, Inspektur Medis, Rumah Sakit Umum Ernakulam, seperti dikutip dari suara.com.

“Karena tidak ada ahli bedah anak di rumah sakit, kami menyarankan mereka untuk membawanya ke perguruan tinggi medis dan keluarga lebih memilih untuk pergi ke Alappuzha Medical College karena itu paling dekat.” jelas Dr A Anitha.

Diduga, rumah sakit ketiga juga tidak menerima anak tersebut. Para dokter dilaporkan menasihati orang tua untuk memberikan buah-buahan dengan harapan koin tersebut akan keluar saat buang air besar.

Karena kondisi ekonomi yang tidak mampu membayar rumah sakit yang lebih besar, mereka membawa anaknya kembali ke rumah mereka.

Menjelang sore, kondisinya memburuk, dan dia mulai menangis tanpa henti. Orang tua Prithviraj membawanya ke rumah sakit pemerintah Aluva, tetapi dia meninggal dalam perjalanan.

Menteri Kesehatan Kerala K.K. Shailaja mengatakan insiden itu “sangat disayangkan” dan sudah meminta Sekretaris Utama (Kesehatan) untuk menyerahkan laporan setelah penyelidikan menyeluruh.

Dalam sebuah pernyataan, Menkes India mengatakan bahwa tindakan tegas akan diambil jika ada penyimpangan yang ditemukan.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Tidak Semua Penyempitan Jantung Harus Pasang Ring, Ini Penjelasannya
Simak Nih, Kabar Baik Untuk Nelayan di Cirebon Agar Tenang Saat Melaut
DKUKM Kabupaten Sukabumi Gelar Kick Off Program UMKM Naik Kelas Tahun 2025
Pesta Patok Domba 2025, Narasi Penting Budaya dan Pariwisata Kota Garut ‎
West Java Railway Heritage, Disparbud Jabar Dorong Wisata Berbasis Kereta Api
Longsor di Banjarwangi Garut, Gina Tewas Dipelukan Ibunya Tertimpa Reruntuhan
Tim Pembina Samsat Jawa Barat Susun SOP Perluas Akses Pembayaran
Jangan Tunggu Kuning, Hepatitis Masih Jadi Epidemi Diam di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 12:25 WIB

Tidak Semua Penyempitan Jantung Harus Pasang Ring, Ini Penjelasannya

Kamis, 7 Agustus 2025 - 11:59 WIB

Simak Nih, Kabar Baik Untuk Nelayan di Cirebon Agar Tenang Saat Melaut

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:00 WIB

DKUKM Kabupaten Sukabumi Gelar Kick Off Program UMKM Naik Kelas Tahun 2025

Selasa, 5 Agustus 2025 - 12:04 WIB

Pesta Patok Domba 2025, Narasi Penting Budaya dan Pariwisata Kota Garut ‎

Selasa, 5 Agustus 2025 - 11:55 WIB

West Java Railway Heritage, Disparbud Jabar Dorong Wisata Berbasis Kereta Api

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 07 Agustus 2025

Kamis, 7 Agu 2025 - 08:25 WIB