DARA | BANDUNG — Pemkab Bandung, Jawa Barat menggelar Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan di ruas Jalan Al-Fathu Soreang, Minggu (18/08/2019). Perhelatan tersebut merupakan rangkaian rangkaian kegiatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
Tak hanya menampilkan parade kendaraan hias, 2.000 penari yang membawakan tarian kolosal Cetak Cetok Kuminyar Sabilulungan pun turut di dalamnya.
Bupati Bandung, H Dadang M Naser, S.H, S.Ip., M.Ip, menjelaskan, Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan Kabupaten Bandung Tahun 2019 merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-74 RI. Karnaval tersebut, dimeriahkan oleh pertunjukan seni tradisional, pakaian adat tradisional, dan parade kendaraan hias.

“Alhamdulillah, kegiatan karnaval ini mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata. Selain memberikan hiburan kepada masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya lokal yang bisa menjadi daya tarik pariwisata,” katanya.
Tak ketinggalan Bupati Bandung beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun mengenakan kostum tokoh-tokoh pewayangan, seperti Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula Sadewa, Gatotkaca, dan Bhatara. Mereka tiba di tempat acara dengan menaiki traktor.
Menurutdia, kebudayaan suatu daerah harus tetap dilestarikan dan dikembangkan. Hal tersebut untuk mengantisipasi arus globalisasi yang suatu waktu dapat mengancam identitas bangsa dan negara.
Ia juga berharap acara ini dapat menjadikan budaya sebagai sumber inspirasi bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, H. Agus Firman Zaeni, M.Si, menjelaskan, selain sebagai acara pendukung Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan hiburan rakyat, juga untuk memperkenalkan kembali budaya lokal yang bisa menjadi daya tarik pariwisata bagi wisatawan.
Dia berharap, momen Peringatan HUT RI bukan hanya menjadi hiburan tahunan bagi masyarakat Kabupaten Bandung saja, melainkan juga daya tarik wisata tahunan bagi wisatawan yang ada di Bandung Raya, Jawa Barat bahkan wilayah lainnya.***
Editor: Ayi Kusmawan