DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan akan ada rotasi dan mutasi di struktural Pemprov setempat. Ini dilakukan supaya visi misi Jabar Juara Lahir Batin dapat direalisasikan dengan cepat.
“Saya sampaikan dalam waktu dekat akan ada rotasi dan mutasi untuk eselon III dan IV. Insyaalllah seobjektif mungkin karena Jabar Juara Lahir Batin ini butuh onderdil-onderdil mesin yang pas,” katanya, saat memimpin apel perdana setelah libur lebaran di halaman Gedung Sate, Bandung, Senin (10/6/2019).
Jawa Barat maju, di mata dia masih 50 kilometer per jam. “Menjadi ngabret 100 kilometer per jam. Kalau diabret, si penumpang rada goyang. Saya harus cek mesinnya. Supaya apa? Supaya tadinya mencapai tujuan ke Jakarta enam jam jadi empat jam,” ujarnya.
Ia juga meminta seluruh ASN Pemprov Jawa Barat membarui semangat demi mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. Pemdaprov Jawa Barat sedang membahas soal Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Itulah Jabar Juara itu. Pada saat kita membangun kepercayaan, nih, semangat harus baru. Tahun depan the tinggal nungguan Jabar juara ini itu. Penghargaan ini itu. Termasuk menaikan TPP, Insyaallah mau dinaikkan,” katanya.
Dalam ksempatan yang sama, memaparkan ada tiga syarat yang mesti dipenuhi ASN sebagai pelayan masyarakat. Syarat pertama, integritas.
Dia tak memungkiri, banyak godaan yang kerap menghampiri ASN saat menjalankan tugasnya. Karena itu, integritas menjadi syarat utama. “Integritas jangan sampai jebol. Yang ngurus-ngurus duit hati-hati banyak godaan. Yang ngurus-ngurus proyek banyak godaan. Saya tahu itu.”.
Syarat selanjutnya, melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Keberhasilan ASN, dapat diukur dari seberapa banyak ucapan terimakasih dan doa terbaik yang dilontarkan masyarakat setelah mendapatkan pelayanan.
Sedangkan, syarat terakhir adalah menjunjung tinggi profesionalisme.
Demi memenuhi syarat tersebut, Emil meminta ASN untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, khususnya di bidang birokrasi. “Poin saya adalah belajar terus supaya relevan. Jangan jadi ASN dan PNS yang tidak relevan, ketinggalan zaman, sehingga kariernya mandek karena tidak bertambah ilmunya. Jadi, tiga syarat tadi, setelah Ramadan, saya titip jangan turun lagi.”***
Editor: Ayi Kusmawan