Sebanyak 1,4 Juta Siswi di Jabar Bakal Diberi Tablet Penambah Darah

Kamis, 11 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi berfoto bersama dengan sejumlah siswa di sela Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022). (Foto: deram/dara.co.id)

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi berfoto bersama dengan sejumlah siswa di sela Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022). (Foto: deram/dara.co.id)

“Tujuannya adalah memersiapkan remaja remaja putri yang ke depannya mereka akan menjadi ibu hamil yang ke depannya, mereka akan menjadi pencipta generasi emas agar 2045 bebas anemia dan zero stunting,” katanya.


DARA- Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, sebanyak 1,4 juta remaja putri Jawa Barat usia 12-18 tahun akan rutin diberikan tablet penambah darah.

Pemberian tablet penambah darah untuk remaja putri yang di antaranya merupakan siswa SMA/SMK sederajat ini guna meminimalisir terjadinya berbagai penyakit.

Dedi menjelaskan, tablet penambah darah ini diberikan kepada remaja putri Jabar oleh Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan (Kemenkes) Jabar.

“Hari ini untuk remaja putri yang minum saya perkirakan kurang lebih 1,4 juta (orang) yang terdiri dari anak-anak remaja di sekolah, SMA/SMK sederajat dan juga sebagian SMP dan sebagian di lingkungan Kementerian Agama,” ujar Dedi Supandi di sela Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022).

Nantinya, dosis tablet penambah darah ini akan dikonsumsi oleh remaja putri secara berkala satu tablet untuk satu minggu. Pihaknya akan memberikan kartu sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi program tersebut.

“Dan selain kartu itu ada aplikasi ceria, aplikasi itu ada di playstore. Aplikasi itu juga mengingatkan akan bunyi jika belum minum,” kata Dedi.

Menurut Dedi Supandi berbagai dampak kesehatan akan muncul bilamana kekurangan darah. Sementara remaja putri tentunya memiliki potensi yang besar mengalami berbagai macam jenis penyakit yang ditimbulkan oleh kekurangan darah tersebut.

Dia menyebutkan, penyakit anemia sendiri kini menjangkit 41,8 persen masyarakat Jabar.

“Jika mereka terkena anemia maka dari anemia ini akan berdampak kepada gejala gejala kalau di remaja mengganggu pemikiran, pembelajaran dan lain sebagainya,” jelas Dedi.

Tidak hanya itu, menurut Dedi Supandi,
anemia juga akan berdampak kepada wanita bilamana hamil dan melahirkan. Di mana kekurangan darah akan memicu munculnya kondisi stunting terhadap anak.

“Maka Hari ini kita lakukan serentak untuk membudayakan minum tablet tambah darah,” katanya.

Dedi berharap, melalui gerakan minum tablet tambah darah ini mampu menjadikan Indonesia terbebas dari anemia dan mampu zero stunting pada 2045 nanti.

“Tujuannya adalah memersiapkan remaja remaja putri yang ke depannya mereka akan menjadi ibu hamil yang ke depannya, mereka akan menjadi pencipta generasi emas agar 2045 bebas anemia dan zero stunting,” katanya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Atalia Praratya Kamil mengatakan remaja putri berpotensi mengalami anemia. Hal ini didasari oleh berbagai kebiasaan yang dialami dan sistem hormon dengan adanya menstruasi.

Di antaranya, cukup banyak remaja putri yang menjalani diet ketat namun secara gizi tidak terpenuhi dengan baik sehingga tidak seimbang. Di tambah oleh banyaknya aktivitas yang dijalani dalam keseharian.

“Dengan kita berikan TTD ini agar sehat dan menghadirkan generasi yang tidak stunting, jadi sehat mulai dari remaja putri,” ujar Atalia.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat
Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching
BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP
P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 15:41 WIB

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:20 WIB

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:53 WIB

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:19 WIB

P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB