Para siswa SDN Babakan Talang di Kampung Cigombong RT 04 RW 13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kurang lebih dua minggu tidak menempati sekolahnya.
DARA | Pihak sekolah memindahkan tempat belajar sekitar 120 siswa kelas 1-6 ini, ke sebuah Madrasah di RT 03 RW 01 yang agak jauh dari lokasi sekolahnya.
Sebagian lagi menempati ruangan Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhlas dan 2 ruangan kosong di belakang mesjid setempat.
Pada saat itu, bangunan SDN Babakan Talang retak-retak akibat pergeseran tanah yang terjadi pada 19 Februari 2024. Kabar terbaru, sekolah tersebut benar-benar ambruk nyaris rata dengan tanah karena pergeseran tanah tersebut.
“Waktu Hari Minggu (25/2/2024) sekolah itu masih berdiri, hanya retakan saja akibat adanya pergeseran tanah. Eh tadi pagi saya lihat bangunannya sudah amblas,” kata warga setempat Ujang Rahmat Selamet, saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).
Selain sekolah ambruk, Ujang juga mendapati jalan yang amblas hingga sekitar 1-1,5 meteran. Padahal beberapa hari sebelumnya, hanya retak-retak saja.
Hingga sekarangpun, pergeseran tanah masih berlangsung. Bahkan di sekitar lokasi sudah dipasang police line agar warga tidak mendekatinya.
“Kalau lihat kondisinya sih, makin parah. Makanya dipasang police line dan warga yang berada di sekitar 500 meter dari tempat itu, diminta untuk mengungsi,” ujar Kepala SMPN 4 Gununghalu ini.
Sementara’, Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin melalui Sekretaris BPBD KBB, Agus Sumartono mengatakan, SDN Talang akhirnya benar-benar ambruk akibat pergerakan tanah Rabu (28/2) sekitar pukul 18.00 WIB.
“Hampir 80 persen bangunan sekolah ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, karena sudah beberapa hari sekolah tersebut dikosongkan,” jelasnya.
Pergerakan tanah tersebut mulai terjadi sejak 19 Februari lalu. Intensitas hujan yang tinggi memperparah retakan tanah, sehingga kian melebar. Bahkan, dibeberapa titik tanah yang retak ambles sedalam 1 meter.
“Pergerakan tanah semakin masif dan masih terus berlangsung hingga kini. Bahkan pergerakan tanah sudah menuju ke aliran Sungai Cidadap. Tidak hanya bangunan sekolah ada beberapa rumah juga rusak,” ungkapnya.
Agus menyebutkan, akibat pergerakan tanah tersebut terdampak 48 kepala keluarga (KK) atau 192 jiwa.
Saat ini, warga diungsikan dipusatkan ke Gedung Islamic Center, untuk memudahkan pendataan.
BPBD sudah mengirimkan surat ke Badan Geologi untuk meminta kajian geologi ke Kampung Gombong. Kata Agus, direncanakan Badan Geologi akan turun ke lapangan pada Senin depan.
Editor: denkur