Satgas Covid-19 Cianjur, Sebuah Pondok Pesantren Jadi Kluster Penyebaran Corona

Rabu, 4 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal

Salah satu pondok pesantren di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Diketahui setelah ditemukan adanya 35 orang santri yang terkonfirmasi positif virus corona berdasarkan hasil swab test.


DARA | CIANJUR – Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, puluhan santri di pesantren itu dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani swab test yang dilakukan dinas kesehatan setempat.

“Ada 35 orang santri yang dinyatakan positif, dan ini menjadi kluster. Sudah dilakukan penanganan baik dari Satgas Covid-19 maupun Dinas Kesehatan Cianjur,” kata Yusman, kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).

Yusman mengungkapkan, para santri tersebut kini tengah menjalani isolasi khusus di lingkungan pondok pesantren dibawah pengawasan ketat dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

“Para santri menjalani isolasi di lingkungan pondok pesantren, tapi di bawah pengawasan ketat kami. Baik dari tim media, paramedis hingga asupan makanan kami yang lakukan,” jelasnya.

Isolasi khusus di lingkungan pondok pesantren itu dilakukan karena keterbatasan ruangan di lokasi isolasi di Villa Bumi Ciherang, Pacet.

Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran dan penularan Covid-19 yang lebih besar, lanjut Yusman, pihak pondok pesantren telah mengembalikan para santri lainnya yang dinyatakan negatif Covid-19.

“Santri yang sehat atau hasil tes usapnya negatif oleh pihak pondok pesantren telah dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Untuk mencegah terjadinya penyebaran dan penularan yang lebih besar,” jelasnya.

Yusman menduga para santri tersebut terpapar Covid-19 dari orang di luar pesantren. “Kami masih terus melakukan penelusuran. Semoga saja, kasus ini tidak lagi terjadi di pondok pesantren yang lain di Kabupaten Cianjur,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Sukabumi: “Banyak Dampak Positif dari Energi Terbarukan”
DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1447 H
Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut
Kejar Optimalisasi Layanan, Kepala Bapenda Jabar : Kami Siap Bekerja Keras
Setetes Darah Untuk Kemanusiaan, Polres Garut Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah Dalam Rangka Hut Bhayangkara Ke-79
Aksi PNM Hijaukan Indonesia di Papandayan, Sebuah Program TJSL untuk Generasi Lestari
Rina Rosmaniar Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 21:19 WIB

Bupati Sukabumi: “Banyak Dampak Positif dari Energi Terbarukan”

Jumat, 27 Juni 2025 - 21:04 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1447 H

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:00 WIB

Kejar Optimalisasi Layanan, Kepala Bapenda Jabar : Kami Siap Bekerja Keras

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:38 WIB

Setetes Darah Untuk Kemanusiaan, Polres Garut Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah Dalam Rangka Hut Bhayangkara Ke-79

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:36 WIB

Aksi PNM Hijaukan Indonesia di Papandayan, Sebuah Program TJSL untuk Generasi Lestari

Berita Terbaru