Sang Legenda: Jiwa dan Karya Utha Likumahuwa Tetap Hidup hingga Saat Ini

Jumat, 17 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Sebagai penyanyi legendaris Indonesia berdarah Maluku, Utha Lukumahuwa dikenal dengan suara jazzy-nya yang memikat hati para pendengar. Foto: Ist)

Sebagai penyanyi legendaris Indonesia berdarah Maluku, Utha Lukumahuwa dikenal dengan suara jazzy-nya yang memikat hati para pendengar. Foto: Ist)

Pada 1981, namanya melambung ketika ia memenangkan Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors dengan lagu “Tembang Pribumi” karya Christ Kayhatu.

DARA| Terlahir dengan nama Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa, atau yang lebih dikenal sebagai Utha Likumahuwa, lahir pada 1 Agustus 1955 di Ambon, Maluku.

Sebagai penyanyi legendaris Indonesia berdarah Maluku, Utha dikenal dengan suara jazzy-nya yang memikat hati para pendengar. Ia adik musisi jazz terkenal Benny Likumahuwa dan paman dari bassis muda berbakat, Barry Likumahuwa.

Dikutip dara.co.id dari FB MPhol, karier bermusik Utha dimulai di Bandung pada 1970-an. Ia bergabung dalam sebuah band bernama Big Brother, di mana ia awalnya berperan sebagai drummer. Keputusan besar Utha untuk menjadi penyanyi datang setelah ia menjadi vokalis di Jopie Item Combo, sebuah grup jazz rock yang sering tampil di Captain Bar, Mandarin Hotel, Jakarta.

Pada 1981, namanya melambung ketika ia memenangkan Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors dengan lagu “Tembang Pribumi” karya Christ Kayhatu. Keberhasilan ini menjadi pintu gerbang karier Utha sebagai penyanyi solo. Debut albumnya, Nada & Apresiasi (1982), menjadi awal kesuksesannya, yang disusul oleh album fenomenal Aku Pasti Datang (1985).

Dalam proyek Aku Pasti Datang, Addie MS, sebagai komposer, menemukan mikrofon yang paling sesuai untuk karakter suara Utha, yakni Shure SM58. Mikrofon ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam rekaman-rekaman Utha berikutnya.

Akhir Perjalanan Utha

Setelah puluhan tahun berkarier di dunia hiburan, Utha memilih untuk lebih banyak terlibat dalam pelayanan rohani. Ia menikah dengan Debbi Farida Likumahuwa dan dikaruniai dua anak, Inne Likumahuwa dan Abraham Likumahuwa, serta enam cucu.

Pada 13 September 2011, Utha Likumahuwa meninggal dunia akibat stroke di usia 56 tahun. Meski telah tiada, karya-karyanya tetap hidup di hati para penggemar, menjadi warisan tak ternilai dalam sejarah musik Indonesia.

Utha Likumahuwa adalah sosok yang tidak hanya menghadirkan musik, tetapi juga jiwa dalam setiap karyanya. Ia akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda musik jazz Indonesia yang membawa warna tersendiri bagi industri musik Tanah Air.

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep
Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri
Tinjau Lokasi Tragedi Pesta Rakyat Garut, Kapolda Jabar: Usut Tuntas Jika Ada Kelalain
Inilah 54 Perwakilan Kabupaten/Kota yang Akan Bersaing di Pemilihan Mojang Jaka Jawa Barat 2025
Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga
Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut
Kronologis Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid di Bandung Barat yang Menjerat Dua Pejabat Dinkes dan Satu Orang Pihak Ketiga
Begini Pernyatan Bupati Garut Soal Temuan BPK, 13 Kecamatan Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:11 WIB

Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:01 WIB

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Juli 2025 - 18:21 WIB

Tinjau Lokasi Tragedi Pesta Rakyat Garut, Kapolda Jabar: Usut Tuntas Jika Ada Kelalain

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:50 WIB

Inilah 54 Perwakilan Kabupaten/Kota yang Akan Bersaing di Pemilihan Mojang Jaka Jawa Barat 2025

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:21 WIB

Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga

Berita Terbaru


Proses pemakaman Bripka Cecep Saepul Bahri di TPU Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) malam.(Foto: andre/dara)

HEADLINE

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:01 WIB