Berhasil mengekspor 9,1 ton kopi ke Amerika pada tahun lalu, Java Halu Coffee kembali membuat terobosan baru. Cangkang atau kulit kopi yang tergolong sampah diolah lagi menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
DARA | Java Halu Coffee berhasil memproduk sampah kopi untuk dijadikan sumber api atau dikenal dengan fire starter.
Hebatnya, setelah melakukan presentasi sekaligus launching tentang produknya di Amerika, ada bayer dari Korea Selatan yang meminta Coffee Fire Starter, produknya.
Pemilik Java Halu Coffee, Rani Mayasari mengatakan, pada tahun 2013 Java Halu Coffee berhasil 100 persen mengolah sampah kopi untuk diproduk menjadi briquete, magofire dan fire starter.
“Tahun 2013, Java Halu Coffee 100 persen zero waste. Sampai kita olah menjadi briquete, magofire, fire starter. Dan Korea langsung memesan 1 ton kopi, berikut 1 ton coffee fire starter juga,” ujar Rani, saat ditemui disela-sela Festival Kopi Bandung Barat di tempat parkir Mesjid As-Shidiq Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah, Jumat (18/8/2023).
Rencananya ekspor produk ke Korea pada Oktober mendatang. Mereka membutuhkan coffee fire starter yang akan dipergunakan untuk menghangatkan ruangan ketika musim dingin tiba.
Mereka tertarik dengan produknya yang aromatik dan alami 100 persen. Lagipula, coffee fire starter aman bagi kesehatan sehingga menjadi pilihan terbaik mereka.
“Untuk pertama kalinya produk kopi kita tembus Korea, sekaligus pertama kalinya kita ekspor beserta hasil olahan sampahnya,” kata Rani.
Berbicara tentang produk Coffee Fire Starter, idenya kata Rani muncul saat penduduk di sekitar Gununghalu tempat memproduksi kopi, minta cangkang kopi ini untuk dibakar agar bisa menghangatkan badan.
Ia kemudian berpikir memberdayakan sampah kopi, agar bermanfaat. Melalui proses pengolahan sedemikian rupa, ternyata hasilnya cukup memukau. Maka jadilah Coffee Fire Starter, yang punya nilai jual tinggi
“Pokoknya harganya lumayan tinggi juga. Selain menyelesaikan persoalan sampah, bisa jadi duit juga,” ujar Rani, tanpa menyebutkan harga jual Coffee Fire Starter itu.
Ia juga secara panjang lebar memaparkan tentang produk Java Halu Coffee, berhasil tembus pasar Amerika dan Eropa.
Produknya diproses secara profesional dengan standar kopi spesial, menggunakan tekhnologi hemat air dan energi.
Menurutnya, Java Halu Coffee diolah agar memiliki cita rasa yang unik dan berkarakter. Java Halu Coffee ditanam di Gunung Tilu Kabupaten Bandung, Gununghalu dan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat dengan ketinggian 1300mdpl – 1500 mdpl mix variety Sigararutang Ateng dan s795 .
Java Halu coffee memproses Kopi Specialty melalui proses Wash Doubel Soak, Black Honey Anaerobic, Natural Anaerobic.
Rani juga mengatakan tidak mudah baginya untuk tembus pasar Amerika dan Eropa, jika tanpa usaha keras.
Namun ia bersyukur selalu ada jalan untung melancong ke negeri orang tersebut. Sedikit berbagi pengetahuan, ia mengungkapkan jika pasar Eropa dan Amerika memiliki segmen yang berbeda.
Eropa lebih mengapresiasi terhadap kualitas, juga tidak menawar harga. Kopi produknya dibayar mahal di Eropa
“Sedangkan di Amerika sesuai target ekspor pasar di Indonesia, karena berhubungan dengan eksportir-eksportir besar, sehingga tawar menawarnya cukup ketat,” katanya.
Editor: denkur
