Saham Boeing Terus Menurun, Larangan Terbang Bermunculan

Rabu, 13 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto:Medcom.id)

Ilustrasi (Foto:Medcom.id)

DARA | JAKARTA – Saham Boeing, komponen Dow, terus turun pada perdagangan Selasa (12/3), mengirim harganya terjun lebih dari 11 persen minggu ini, karena bertambah banyak regulator penerbangan dan maskapai penerbangan di seluruh dunia melarang pesawat jet Boeing 737 Max terbang, setelah kecelakaan mematikan pada Minggu (10/3/2019) di Ethiopia.

Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 menuju Nairobi, Kenya, jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibukota Ethiopia, Addis Ababa, menewaskan semua 157 orang di dalamnya, menarik perhatian baru terhadap pesawat itu setelah kecelakaan 2018 pada model yang sama di Indonesia yang menewaskan 189 orang di dalamnya.

Sejumlah otoritas penerbangan dan maskapai penerbangan pada Selasa (12/3) bergabung dengan pelarangan terbang jet Boeing 737 Max. Regulator keselamatan penerbangan Eropa mengeluarkan larangan penerbangan model pesawat ini di seluruh benua menyusul tindakan serupa oleh Australia, Singapura dan Malaysia. China adalah yang pertama yang melarang 737 Max pada Senin (11/3).

Meski masih terlalu dini untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan mematikan pada Minggu (10/3), ada kekhawatiran tentang keamanan pesawat 737 Max karena dua kecelakaan yang terjadi dalam setengah tahun terakhir melibatkan model baru dari keluarga 737 Max yang dikirim belum lama ini.

Boeing menghargai keputusan yang dibuat oleh sejumlah regulator tetapi mengatakan pada Selasa (12/3) bahwa pihaknya memiliki “kepercayaan penuh pada keamanan MAX”.

“Kami memahami bahwa badan-badan regulator dan pelanggan telah membuat keputusan yang mereka yakini paling tepat untuk pasar dalam negeri mereka,” kata produsen pesawat itu dalam sebuah pernyataan.

Saham Boeing turun 6,15 persen pada Selasa (12/3) menyusul penurunan tajam pada sesi sebelumnya menjadi ditutup pada 375,41 dolar AS per saham. Saham tersebut membukukan penurunan dua hari sebesar 11,15 persen.

Edward Jones, perusahaan jasa keuangan yang berkantor pusat di negara bagian Missouri, AS, menurunkan peringkat saham Boeing dari buy jadi hold pada Senin (11/3), mengatakan kecelakaan kedua yang mematikan dari pesawat 737 Max 8 dalam lima bulan terakhir mungkin memiliki efek nyata. pada pendapatan jangka pendek.

Boeing 737 Max adalah salah satu jenis pesawat terpenting Boeing, yang diakui sebagai bagian penting dari upaya Boeing untuk bersaing dengan pesaingnya, Airbus.

Lusinan maskapai sekarang memiliki salah satu dari 737 Max Boeing di armada mereka. Di Amerika Serikat, American dan Southwest menerbangkan 737 Max 8 dan masing-masing memesan lebih banyak.

Otoritas penerbangan sipil nasional Amerika Serikat, U.S. Federal Aviation Administration, pada Senin (11/3) mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil tindakan apa pun terhadap Boeing 737 Max 8.

Para awak kabin di maskapai penerbangan American dan Southwest mendesak perusahaan untuk mengambil pesawat Boeing 737 Max mereka dari layanan sampai lebih banyak diketahui tentang kecelakaan fatal pada Minggu (10/3).

Saham Southwest Airlines turun 2,3 persen pada Selasa (12/3) setelah turun sekitar 0,3 persen di sesi sebelumnya. Maskapai mengatakan pada Senin (11/3) bahwa ia memiliki 34 dari Boeing 737 Max 8 dari 750 armadanya pada 31 Desember 2018, dan tetap “percaya dalam keselamatan dan kelaikan udara” dari pesawatnya.

Saham American Airlines ditutup 3,5 persen lebih rendah pada Selasa (12/3). Perusahaan mengatakan masih percaya pada pesawat dan kru mereka.***

Editor: denkur

Berita ini pernah ditayangkan galamedianews.com dari Antara, Rabu (13/3/2019)

 

Berita Terkait

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga
Enervon Active Sukses Gelar Pesta Energi melalui Cardio Karaoke Party bersama Winky Wiryawan
KCCI Sukses Gelar Festival Oullim Korea di Jakarta dan Medan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:00 WIB

Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga

Berita Terbaru

CATATAN

PEMBANTAIAN PALESTINA “Argument Clinic”, dan Ironi UE!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 14:18 WIB