DARA| Kota Pompeii, Italia, 1939 lalu lenyap akibat letusan Gunung Vesuvius. Kota ini dikenal kota zaman Romawi Kuno yang bergelimang dosa. Pasalnya, 80 persen penduduknya pelaku prostitusi.
DailyMail menulis para arkeolog kemarin menemukan lukisan dinding yang masih terbilang utuh di kota itu. Lukisan tadi menggambarkan adegan sensual antara seorang wanita dan angsa di kamar tidur Pompeii kuno. Adegan dalam cat air itu ditemukan masih detail dan warna yang tetap baik, meski terkubur di bawah abu letusan Vesuvius
Menurut para ahli, angsa merupakan perwujudan dari dewa Romawi Zeus – Jupiter dalam mitologi Romawi – yang menghamili putri Leda. Hebatnya lagi, bagian mata sang wanita pada lukisan dibuat dengan efek yang membuatnya seolah mengikuti ke mana pun mata yang memandangnya bergerak.
Direktur taman arkeologi Pompeii, Massimo Osanna kepada kantor berita Italia mengatakan adegan burung menghamili sosok mitologi adalah tema umum dalam desain interior Pompeii. Ia juga memuji sang pembuat lukisan yang membuat sang wanita seolah menatap balik siapa pun yang menatapnya pada lukisan dinding tadi.
“Leda menatap mereka yang meikmati karya ini dengan sensualitas yang benar-benar nyata,” lanjutnya. Lukisan dinding ini ditemukan selama pengerjaan yang berlangsung untuk merestorasi struktur kota kuno yang rusak akibat hujan dan faktor usia.
Selain Pompeii, letusan Vesuvius juga menghancurkan Oplontis dan Stabiae dengan menenggelamkannya dalam abu dan pecahan batu. Demikian juga kota Herculaneum yang terbenam akibat semburan lumpur. Semua penduduk meninggal seketika ketika kota-kota Italia selatan itu dilanda gelombang panas piroklastik dengan suku 500 ° Celsius dari satu-satunya gunung berapi aktif di Eropa itu.
Penggalian Pompeii, pusat industri di kawasan ini juga Herculaneum, sebuah resor pantai kecil disebut para ahli memberikan wawasan yang tak tertandingi terkait kehidupan Romawi. Para arkeolog terus mengungkap lebih banyak fakta baru dari kota yang tertutupi abu ini.
Pada Mei misalnya, mereka menemukan lorong rumah besar dengan balkon yang sebagian besar masih utuh dan dalam warna aslinya. Penemuan lukisan dinding juga memberikan lebih banyak lagi wawasan mengenai kehidupan penghuni ”kota yang terkutuk” itu.***
Editor: denkur
Artikel ini pernah ditayangkan galamedianes.com