DARA | CIANJUR – Warga Kampung Nagrog, RT 05/04, Desa Kutawaringin, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan sosok mayat di dalam sebuah sumur kering.
Diketahui mayat pria bernama Asep (18) bin Anton yang ditemukan dalam sumur sedalam 15 meter di tengah lahan pertanian milik warga itu, remaja yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Berdasarkan informasi, sebelum ditemukan, Asep dikabarkan hilang selama lima hari.
Keluarga pun sudah mencari ke berbagai sudut di desa tersebut. Namun pada Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 18.00 WIB, seorang warga mencium bau busuk dari sekitar sumur di tengah lahan pertanian milik Endang, salah seorang warga sekitar.
Setelah penutup sumur itu dibuka, tampak tubuh seorang remaja yang setelah diperhatikan ternyata Asep. “Diketemukan sudah ada dalam sumur, diduga terjatuh. Begitu mencium bau busuk, warga mengecek sumur dan benar saja di dalamnya ditemukan jasad Asep,” ujar Kapolsek Mande, AKP Faisal, kepada wartawan, Rabu (31/7/2019).
Setelah mendapati Asep tewas di dalam sumur, lanjut, warga yang pertama kali melihat, yakni Nanang dan Hasan segera melapor ke keluarga, pejabat RT hingga akhirnya dilaporkan kepada pihak kepolisian. “Karena keterbatasan alat untuk evakuasi dan kondisi yang gelap karena malam hari. Akhirnya, evakuasi baru dapat dilakukan hari ini, setelah dilakukan koordinasi dengan tim SAR dan BPBD setempat,” katanya.
Menurut Faisal, tak membutuhkan waktu lama untuk melakukan evakuasi jasad remaja malang itu. Setibanya di lokasi kejadian, tim SAR dengan menggunakan alat yang memadai langsung berhasil mengangkat jasad Asep ke permukaan.
Faisal mengungkapkan, Asep diduga terjatuh saat berusaha masuk ke dalam sumur. Namun dia mengaku belum mengetahui motif remaja yang tergolong orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) itu hingga masuk ke sumur.
Setelah terjatuh, lanjut Faisal, kemungkinan Asep berusaha meminta pertolongan. Namun lokasi sumur yang cukup jauh dari pemukiman membuat suaranya tidak terdengar oleh warga dan meninggal dengan kondisi duduk di dalam sumur.
“Mungkin sempat berusaha naik, tapi kan cukup tinggi. Meskipun sumurnya kering, tetapi tetap saja sulit untuk naik. Asep sendiri mengidap gangguan jiwa, tapi terkadang jadi terkadang normal,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan