Rakyat Harus Terlibat Dalam Membasmi Terorisme

Selasa, 9 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto:sulawesipost.com

foto:sulawesipost.com

DARA | JAKARTA – Pemberantasan terorisme tidak cukup hanya oleh TNI dan Polri. Tetapi pemberantasan terorisme itu harus melibatkan rakyat.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan  itu saat berpidato pada simposium bertema  “Penataan Wilayah Pertahanan dalam Rangka Mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh” di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Ancaman terorisme itu lanjut Ryamizard, tak bisa diatasi oleh polisi tentara saja, hanya 1 persen keberhasilannya, keberhasilan itu akan mencapai 99 persen manakala rakyat terlibat di dalamnya.

Dia memandang,  masyarakat harus lebih terlibat dalam membasmi terorisme di Indonesia. Maka jika ini terlaksana dengan baik, kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar ketimbang hanya  menggunakan alat negara seperti TNI dan Polri.

Karena itu dia mengusulkan agar kekuatan rakyat bisa diikutsertakan dalam pendekatan pertahanan semesta untuk memberantas terorisme ke depan.

“Penanganan terhadap aksi kejahatan terorisme melalui pendekatan Pertahanan Semesta adalah bagian dari fungsi pertahanan negara untuk melindungi keselamatan segenap bangsa,” kata dia

Ryamizard menjelaskan,  ancaman terhadap kedaulatan negara sudah mulai berubah. Menurut dia,  saat ini ancaman tak hanya berasal dari invasi negara lain, namun adanya kehadiran para teroris di Indonesia.

Melihat hal itu, ia mengusulkan agar konsep pertahanan semesta yang dianut Indonesia dapat diterapkan dalam memberantas ancaman terorisme saat ini.

“Dulu orang pertahanan semesta untuk menghadapi perang dua negara dengan dukungan alutsista, sekarang juga perang-perang tadi [terhadap teroris] bisa menggunakan [pertahanan] semesta,” kata dia

 

Lebih lanjut, Ryamizard mengusulkan agar aparat militer teritorial dapat berperan untuk menumpas terorisme secara preventif. Ia menyatakan aparat teritorial dapat secara aktif menjalankan fungsi intelijen dalam melihat jejaring teroris di wilayahnya masing-masing.

“Di tiap kesatuan dan strata, intelijen manusia dan teknik diberdayakan untuk mengungkap jaringan dan aktivitas [terorisme] di seluruh Indonesia,” kata dia.

 

Wartawan : Bima Satriyadi |editor: aldinar

 

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terbaru