DARA | CIANJUR — Puluhan ribu orang pencari kerja di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendatsngi Jobfair yang diselenggarakan pemkab setempat di Lapangan Prawatasari, Joglo, Cianjur, Selasa (25/6/2019).
Para pencari kerja yang sebagian besar merupakan lulusan SMA sederajat itu sejak pukul 05.00 WIB sudah mengantre dan berebut untuk mendapatkan formulir pendaftaran. H
pertama, jumlah pencari kerja sudah melebihi kuota tersedia yakni 3500 lowongan. Jobfair pertama di 2019 ini diikuti 30 perusahaan garmen, retail, hingga bank.
Namun, mayoritas pelamar kerja baik lulusan SMA/SMK sederajat mengantre untuk melamar kerja di pabrik. Hal itu terlihat dari padatnya antrean pelamar kerja di stan pabrik garmen terbesar di Cianjur, meskipun acara belum dibuka.
“Para pencari kerja sangat antusias, mereka rela mengantre sejak subuh. Di hari pertama ini, puluhan ribu pencari kerja sudah memadati lapangan ini,” kata Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Heri Supardjo, kepada wartawan, Selasa (25/6/2019).
Membludaknya pencari kerja yang datang ke jobfair yang akan digelar selama dua hari itu, lanjut Heri, sedikit banyak dipengaruhi kuota lowongan yang meningkat pada 2019 ini.
Heri menjelaskan, pada Jobfair 2018 hanya tersedia 2.400 lowongan. Peluang penyerapan kerja yang lebih besar, dinilai menjadi pemecut motivasi para pencari kerja.
Apalagi salah satu pabrik terbesar di Cianjur pun diketahui memberikan kuota dengan jumlah tinggi, yakni 1.000 lowongan. “Lowongan itu yang banyak diincar pencari kerja setiap tahunnya. Tidak terkecuali tahun ini, kuota tinggi peminat juga memang selalu tinggi untuk bekerja di pabrik tersebut,” ujarnya.
Heri sangat berharap, jobfair dapat menyerap tenaga kerja sesuai dengan kualifikasinya. Ia meminta, agar pencari kerja asli Cianjur tetap optimis untuk melamar pekerjaan karena peluang bekerja juga cukup tinggi.
Sementara, para pencari kerja yang mengikuti jobfair mengaku kecewa dengan panitia penyelenggara, dalam pemilihan lokasi acara. Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan terbuka, dinilai kurang membuat pelamar kerja nyaman.
“Seharusnya di gedung, kalau di lapangan seperti ini. Kita kepanasan, dan tidak bisa berteduh. Karena panitia, tidak menyediakan tenda atau tempat untuk meneduh para pelamar kerja,” kata Erwin (28).
Erwin menuturkan, setidaknya kegiatan bisa diselenggarakan di gedung untuk memberikan kenyamanan kepada ribuan pencari kerja. Apalagi, acara berlangsung hingga sore hari.
Selain itu, kurang jelasnya papan informasi antrean formulir pendaftaran membuat banyak pencari kerja kebingungan. Mereka mengharapkan, dinas tidak membuat pencari kerja bingung untuk mengakses dokumen awal sebelum mulai mendaftarkan lamaran kerja.
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan