PSBB Bandung Raya Mulai Diterapkan, Pemprov Jabar Intensifkan Rapid Test

Rabu, 22 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rapid Test yang digelar Pemprov Jabar beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Rapid Test yang digelar Pemprov Jabar beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Targetnya adalah 0,6% populasi di wilayah yang sedang menerapkan PSBB. Sehingga, target jumlah warga Jabar yang akan di tes cepat ini akan terus bertambah, melampaui angka 71.451 per tanggal 20 April 2020,” kata Berli Hamdani.

DARA | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan terus mengintensifkan rapid test di Kabupaten/Kota yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani.

Menurut Berli, rapid test masih berlangsung di lima wilayah Bodebek yang sudah menerapkan PSBB sejak 15 April hingga 28 Mei 2020, dan juga di lima wilayah Bandung Raya yang mulai menerapkan PSBB pada 22 April 2020 hingga 14 hari ke depan.

“Targetnya adalah 0,6% populasi di wilayah yang sedang menerapkan PSBB. Sehingga, target jumlah warga Jabar yang akan di tes cepat ini akan terus bertambah, melampaui angka 71.451 per tanggal 20 April 2020,” kata Berli di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabus (22/4/2020).

Namun diakui Berli, masih terdapat kendala dalam upaya menggelar rapid test di Kabupaten/Kota yang menerapkan PSBB. Yakni kekurangan alat untuk melakukan rapid test, karena alatnya belum seluruhnya tiba.

Persediaan alat untuk rapid test yang tersedia di Provinsi Jawa Barat, kata dia, sudah semakin menipis. Hingga saat ini, sebanyak 96.000 alat rapid test sudah disebarkan ke 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Terkait potensi penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jabar seiring dengan digelarnya tes cepat, menurut Berli, tenaga kesehatan yang ada di Jabar sudah siap mengantisipasi lonjakan jumlah kasus positif Covid-19.

“Hanya saja, para tenaga kesehatan ini masih perlu dilengkapi APD yang sesuai standar WHO, sehingga merekapun terlindungi dari potensi terpapar virus, saat menangani mereka yang positif Covid-19,” tuturnya.

Kurangnya APD standar yang digunakan para tenaga kesehatan saat penanganan Covid-19, juga menjadi prioritas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, untuk segera dilengkapi ketersediaannya.***

 

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar
Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK
Jeje Ritchie Ismail Lantik Tujuh Kades, Begini Pesannya
Pemerintah Siapkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas Blank Spot
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:18 WIB

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:11 WIB

KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB