DARA | CIANJUR — Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dua nelayan yang hilang ditelan ombak di perairan pantai Lugina, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pencarian terkendala gelombang tinggi dan angin kencang.
Tim yang terdiri dari personil Basarnas Bandung, BPBD Cianjur, TNI/Polri dan dibantu nelayan setempat melakukan penyisiran sepanjang pantai ke arah barat dan timur sejauh 11 kilometer. Penyisrian mulai dari pesisir Desa Tanjungsari hingga ke pesisir Pantai Desa Sinarlaut dan ke pesisir Pantai Lugina di Desa Wanasari sejauh 6 kilometer.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriatno, mengatakan terdapat sejumlah kendala pada proses pencarian tersebut. “Keduanya (Korban) yang hilang masih terus dicari. Petugaas mengalami kendala di lapangan. Selain gelombang cukup tinggi sekitar 7 meter juga kondisi angin kencang yang mencapai 15 knot,” ujar Sugeng, kepada wartawan, Jumat (23/8/2019) siang.
Sesuai dengan standar operasional prosedural (SOP), lanjut Sugeng, pencarian akan terus dilakukan hingga tujuh hari ke depan. “Nelayan yang masih belum diketemukan atas nama Sanusi (48) dan Muslih (20). Keduanya merupakan nelayan setempat atau Kampung Cikakap, Desa Tanjungsari, Agrabinta,” jelasnya.
Sebelumnya, sebuah kapal milik nelayan diterjang ombak besar di perairan Cikakap, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Akibatnya dua orang nelayan hilang ditelan ombak, sementara dua orang lainnya berhasil menyelamatkan diri, Kamis (22/8/2019).
Kapolsek Agrabinta, Resor Cianjur, AKP Joni, mengatakan, kecelakaan yang terjadi di laut selatan Cianjur itu berawal saat keempat nelayan melaut di perairan Cikakap, Agrabinta untuk mencari udang.
“Mereka menggunakan perahu nelayan jenis congkreng. Untuk mencari udang di perairan itu, tiba-tiba saja datang gelombang atau ombak besar dan langsung menghempaskan perahu yang mereka tumpangi,” kata Joni.
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan