Target pembangunan RSUD Soreang hingga Desember 2019 harus mencapai 28- 34 persen. Hingga menjelang akhir November 2019 baru 17 persen.
DARA | BANDUNG – Progres pengerjaan pembangunan RSUD Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang dimulai Mei 2019 lalu baru mencapai 17 persen hingga akhir Novembe ini. Ditargetkan, hingga Desember mendatang progresnya bisa mencapai 28 persen.
Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, mengungkapkan, sesuai perjanjian awal seharusnya pada Desember nanti, progres pembangunan harus selesai 34 persen. Namun, adanya peraturan dari Kemenkes terkait penyesuaian PT Pembangunan Perumahan selaku kontraktor, progresnya mengalami keterlambatan.
“Kami berharap aturan dari Kemenkes tersebut tidak membuat pengerjaan malah semakin mundur dari target yang telah ditentukan. Karena sesuai target, November 2020 pembanguannya bisa rampung. Kalau masalah anggarannya tidak ada masalah,” katanya, seusai meninjau pembangunan RSUD Soreang,Jalan Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/11/2019).
Menurut Gun Gun, harapan masyarakat Kabupaten Bandung, pembangunan gedung baru RSUD Soreang bisa selesai sesuai target. Keberadaannya bisa memberikan pelayanan dan fasilitasnya bisa lebih baik dari sebelumnya.
“Pembangunan RSUD ini merupakan respon Pemkab Bandung terhadap keinginan masyarakat. Dan ini jawaban kami. Jadi kami ingin gedung baru RSUD Soreang lebih representatif dari gedung lama,” ujarnya.
Dia ingin, RSUD Soreang yang baru ini berbeda dari gedung lama, baik dari sisi fasilitas, pelayanan, maupun sarana dan prasarana lainnya, serta segi kapasitas juga akan lebih besar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan RSUD Soreang menggunakan APBD Kabupaten Bandung. Awal kontrak anggaran mencapai Rp296 miliar.
Setelah ada penyesuaian, karena ada aturan dari Kemenkes, jumlah anggaran menjadi bertambah, totalnya mencapai Rp318 miliar.
Sementara itu, Direktur RSUD Soreang, dr. Iping Suripto, mengklaim, gedung baru ini memiliki luas empat kali lipat dari luas sebelumnya, dengan fasilitas yang cukup lengkap. “Bangunan RSUD Soreang yang lama hanya memiliki luas bangunan 7.400 meter persegi dan berdiri di atas lahan yang luasnya hampir sama dengan luas bangunan. Kalau sekarang itu luas lahannya 33.900 meter persegi. Perbedaannya empat kali lipat dari yang lama,” kata Iping.
Menurut dia, di RSUD Soreang baru tersedia 310 kamar rawat inap dan 30 ruangan lainnya yang diperuntukkan bagi layanan kesehatan, mulai dari ruang IGD, ICU, dan lainnya, dengan empat blok bangunan. Dengan begitu, ia berharap tidak ada lagi pasien yang terlantar atau tidak mendapat layanan saat di IGD.
“Seluruh pusat pelayanan di bangunan lama nantinya akan dipindahkan semua ke RSUD Soreang yang baru. Bangunan yang lama akan diserahkan kepada Pemkab Bandung untuk pengelolaannya,” ujarnya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan