Program B20 0,2 Persen Kendalikan Defisit Transaksi Berjalan

Sabtu, 17 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dodi Budi Waluyo. ©2017 Merdeka.com

Dodi Budi Waluyo. ©2017 Merdeka.com

DARA| JAKARTA – Menekan impor serta mengendalikan defisit transaksi berjalan di Indonesia, pemerintah meluncurkan perluasan penggunaan biodisel 20 persen (B20) untuk public service obligation (PSO) dan non PSO, 1 September 2018 lalu. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan implementasi program B20 cukup tepat dalam mengendalikan impor minyak dan gas (migas) yang masih tinggi.

Meski belum terasa dampaknya, lanjut Dody Budi, namun akan mempengaruhi produk domestik bruto (PDB). Paling tidak memperbaiki 0,1 atau 0,2 persen dari PDB.

Hal itu disampaikan Dody Budi Waluyo dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11).

“Sepanjang tidak ada upaya menekan impor, maka defisit transaksi migas masih akan besar, sehingga upaya pemerintah mengendalikan impor menjadi pilihan utama, salah satunya lewat penerapan B20,” ujarnya seperti ditulis merdeka.com.

Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan dampak penggunaan B20 tidak bisa dirasakan dalam waktu cepat. Perluasan penggunaan B20 baru mulai terasa pada 2019. “Ya tentu saja inikan sudah berdampak. Pemerintah sudah keluarkan itu. Jadi dampaknya 2019 dan seterusnya baru terasa,” ujarnya.

Perluasan penggunaan B20, kata Perry, juga bertujuan untuk meningkatkan ekspor pasar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). ***

Editor: denkur

Berita Terkait

Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar hingga Sub Pangkalan
Ditopang Kinerja Sektor Logistik, PosIND Catat Laba Bersih Rp767,7 Miliar
CV Kahla Global Persada Ekspor Kripik Tempe ke Jeddah, Begini Harapan Bupati Sukabumi
KI DKI Jakarta Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Tangani Sulitnya Masyarakat Peroleh Gas LPG 3 Kilogram
Catatan BPS: Kondisi Ekonomi Jabar Januari 2025 Relatif Stabil
Berkomitmen Terus MengEMASkan Indonesia, Pegadaian Cetak Laba 5,85 Triliun Selama Tahun 2024
Penyerapan LPG 3 kg Melonjak, Pertamina Patra Niaga Pantau Stok di Pangkalan
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 9 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:45 WIB

Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar hingga Sub Pangkalan

Selasa, 11 Februari 2025 - 08:54 WIB

Ditopang Kinerja Sektor Logistik, PosIND Catat Laba Bersih Rp767,7 Miliar

Kamis, 6 Februari 2025 - 18:37 WIB

CV Kahla Global Persada Ekspor Kripik Tempe ke Jeddah, Begini Harapan Bupati Sukabumi

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:58 WIB

KI DKI Jakarta Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Tangani Sulitnya Masyarakat Peroleh Gas LPG 3 Kilogram

Selasa, 4 Februari 2025 - 14:59 WIB

Catatan BPS: Kondisi Ekonomi Jabar Januari 2025 Relatif Stabil

Berita Terbaru

Footo: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Minat Baca Masyarakat Bandung Barat Masih Minus

Senin, 17 Feb 2025 - 17:24 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Tahun 2024, Kabupaten Sukabumi Raih 110 Penghargaan

Senin, 17 Feb 2025 - 16:12 WIB