Pemerintah Kabupaten Bandung Barat turut memeriahkan puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), yang diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/5/2025).
DARA | Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mendampingi istri Sukmawati Latif, tampil memukau pada saat pawai dan Kirab Kendaraan Hias pada Dekranas ke-43 yang digelar di sepanjang Jalan Stadion Sriwedari-Jalan Slamet Riyadi-Jalan Teuku Umar-Jalan Ronggowarsito-Mangkunegaran, Rabu (15/5/2024)
Orang nomor satu di KBB ini, kompak bersama istri yang juga Pj Ketua Dekranasda KBB, memakai kostum cukup glamour berwarna merah menyala.
Sang istri memakai gaun bermotif batik, memadukan penampilannya dengan menenteng tas antik dari bahan eceng gondok.
Sedangkan Ade Zakir memakai baju pangsi hitam dipadukan dengan kaos putih, dilengkapi dengan topi berwarna cream, sama persis yang dipakai Arsan Latif.
Topi yang mereka kenakan, terbuat dari bahan bambu hasil karya perajin Bandung Barat.
Disampingnya sang istri, Eni Zakir (Wakil Ketua Dekranasda KBB), memakai kebaya warna merah muda penuh manik-manik mewah dengan selendang dan kerudung warna biru.
Tampilan ciamik Arsan-istri serta Ade Zakir-istri cukup menarik perhatian penonton.
Seluruh kostum yang dikenakan rombongan dari KBB yang terdiri dari sejumlah pejabat ini, produk asli para pelaku UMKM daerahnya.
Mereka melambai-lambaikan tangan dari atas mobil hias, penuh dengan berbagai macam bunga.
Diatas mobil hias itupun, dipamerkan berbagai macam produk pengrajin display batik dan ecoprint eceng gondok, alat musik bambu dan anyaman bambu, kayu (wayang golek) dan cobek karakter.
Pesona Bandung Barat di ajang cukup bergengsi tersebut, mencuri perhatian massa yang menyaksikan langsung kirab.
Sementara Arsan Latif mengungkapkan, kostum yang dikenakan dia bersama istrinya ini, merupakan produk warga Bandung Barat.
‘”Semua kostum yang kami pakai dan pamerkan itu, memang produk unggulan UMKM. Bagus-bagus, kan? Saya kira, produk UMKM KBB bisa bersaing dengan produk lainnya,” ujar Arsan Latif saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).
Arsan menyatakan bangga bisa mengenakan kostum produk UMKM Bandung Barat, kemudian bisa memamerkannya ke masyarakat luas di tingkat nasional.
Menurutnya Bandung Barat merupakan daerah yang potensial dengan produk UMKM. Mulai produk kerajinan tangan, fashion hingga berbagai macam makanan dan minuman berkualitas ada di wilayah KBB.
Hebatnya, produk kerajinan tangan ini memanfaatkan bahan dasar bisa dibilang sampah. Sebagai contoh, eceng gondok yang selama ini menganggu ekosistem air justru disulap menjadi produk yang berekonomi tinggi.
“Coba saja perhatikan, tas yang ibu (Sukmawati, istrinya) luar biasa bagus. Padahal bahan dasarnya dari eceng gondok,” ujarnya.
Untuk olahan tangan berbahan dasar eceng gondok inipun sudah tembus pasar ke Bali dan Jogyakarta bahkan Negara Kanada dan Korea.
Kata Arsan, untuk pemasaran di kedua daerah ini yakni Bali dan Jogyakarta, sebagaimana diketahui merupakan daerah tujuan wisata tidak hanya tingkat nasional saja, bahkan internasional juga.
Banyak produk lainnya dari UMKM KBB yang sudah tembus pada modern. Produk ecoprint, salah satunya yang mampu tembus Heritage Uniqlo.
“Produk Ecoprint ini sudah lolos kurasi Propinsi Jawa Barat dan tim kurasi dari Uniqlo,” katanya.
Selain fashion dan kerajinan tangan, UMKM Bandung Barat juga dikenal dengan berbagai macam olahan makanan dan minuman.
Arsan berupaya akan terus mengembangkan potensi UMKM Bandung Barat tersebut sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
“Kita sadar sektor perekonomian ini memang banyak pula disokong oleh perkembangan UMKM. Pemda KBB tentunya, akan mendorong perkembangan UMKM dengan memberikan kemudahan-kemudahan perijinan serta memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan anggaran,” tuturnya.*** (Diskominfotik)
Editor: denkur