Produk Peternakan Indonesia Berpotensi Rebut Pasar Negara Tetangga

Senin, 1 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: net

foto: net

DARA | JAKARTA – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, I Ketut Diarmita menyatakan produk peternakan Indonesia berpotensi besar untuk mengisi pasar di beberapa negara tetangga.

Disebutkan ada beberapa buyers dari Timor Leste yang sudah menyampaikan secara resmi kebutuhan produk peternakan Indonesia. Kebutuhan Timor Leste itu antara lain DOC ayam ras pedaging, DOD itik baik petelur maupun untuk pedaging, dan DOQ puyuh serta kambing.

Kecuali Timor Leste negara tetangga lain seperti Philipina, Malayasia, Singapura juga memiliki kebutuhan besar bagi produk peternakan Indonesia. Maka lanjut I Ketut Diarmita, saat ini Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan pelaksanaan Import Risk Analysis (IRA) yang akan dilakukan oleh Pemerintah Timor-Leste pada salah satu perusahaan unggas di Indonesia.

Ini disebutkan Diarmita, akan dilaksanakan pada minggu ke-2 Bulan April 2019. IRA dilakukan pada unit usaha perusahaan unggas dan pakan ternak yang berlokasi di Jawa Timur dan Bali yaitu meliputi produk unggas (DOC ayam ras pedaging/broiler), pakan ternak, dan produk olahan unggas.

IRA menurut Diarmita, merupakan syarat utama bagi perusahaan peternakan di Indonesia, khususnya unggas, untuk dapat dilakukan penilaian kesesesuaian terutama dalam hal penerapan persyaratan kesehatan hewan berdasarkan sertifikat-sertifikat yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Kita selaku calon negara eksportir, mengutamakan pemenuhan persyaratan kesehatan hewan sesuai standar internasional sebagai jaminan keamanan produk bagi Negara Timor-Leste”, ungkap I Ketut Diarmita.

Hal tersebut diungkapkan Diarmita, sesuai dengan komitmen kedua negara di dalam perjanjian technical agreement antara Indonesia dan Pemerintah Negara Timor-Leste, yang telah ditandatangani pada tahun 2018 yang lalu. “Hasil dari kegiatan IRA ini akan menjadi pertimbangan bagi Negara Timor-Leste dalam mengeluarkan rekomendasi impor pada produk unggas dari Indonesia,”katanya.

Perlu diketahui ekspor unggas dan produk unggas dari Indonesia ke Timor-Leste dimulai sejak Pertengahan Tahun 2018. Data Badan Pusat Statistik dan Pusdatin Kementan tahun 2018, mengungkapkan  ekspor DOC sebanyak 113.600 ekor dengan nilai sebesar 45.815 USD, untuk produk pakan unggas sebanyak 4.209 ton dengan nilai sebesar 758.424 USD, dan untuk daging ayam olahan sebanyak 29,4 ton dengan nilai 89.320 USD.

“Hal ini merupakan momentum awal ekspor produk peternakan unggas Indoneaia ke Timor Leste, seperti kita ketahui bahwa sebelumnya Indonesia tidak dapat mengeskpor unggas dan produk unggas ke Timor-Leste terkait dengan adanya peraturan di Negara tersebut yang melarang impor dari Indonesia,”kata  Ketut Diarmita.

Namun demikian untuk pelaksanaan ekspor tersebut Indonesia harus menjamin  supply chain serta  menjamin kontinuitas produk ekspor yang diminta. Kecuali itu soal  proses quality control untuk memenuhi spesifikasi yang diminta dan  yang utama adalah jaminan pemenuhan persyaratan kesehatan hewan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.***

 

bahan: WahanaIndoneisa.com

Berita Terkait

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih
PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Berita Terbaru