Presiden Jokowi Klaim Pembuatan Benih Vaksin Merah-Putih Rampung 30 Persen

Selasa, 1 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

“Saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena memang kita perlu memperkuat pertahanan kita agar sampai pada seluruh rakyat Indonesia untuk divaksin,” ujar Jokowi.


DARA | BANDUNG – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan fatality rate (tingkat kematian) yang masih lebih tinggi dibandingkan angka global.

Terkait vaksinasi yang akan dilakukan, guna menekan angka penyebaran Covid-19, Jokowi menuturkan bahwa pihaknya direncanakan mendapatkan 20 sampai 30 juta vaksin pada akhir 2020 mendatang dalam bentuk barang jadi dan mendapatkan sekitar 290 juta vaksin hingga akhir 2021.

Tak hanya itu, Ia menyebut, dengan melibatkan konsorsium seperti lembaga biologi, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian, Indonesia juga tengah berupaya mengembangkan vaksin sendiri yang diberi nama vaksin Merah-Putih.

“Saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena memang kita perlu memperkuat pertahanan kita agar sampai pada seluruh rakyat Indonesia untuk divaksin,” ujar Jokowi saat melakukan rapat terbatas bersama Kepala Daerah, di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Selasa (1/9/2020).

Jokowi menyebut, saat ini vaksin Merah-Putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah sekitar 30 sampai 40 persen. Dan direncanakan akan diuji klinis pada awal tahun depan, bahkan siap produksi pertengahan 2021.

Terkait program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 di Indonesia, Jokowi meminta agar pemerintah daerah segera melakukan belanja barang dan modal, sehingga bisa meningkatkan konsumsi pemerintah.

Pada kuartal pertama 2020, kata dia, pertumbuhan ekonomi nasional masih tumbuh 2,97 persen. Namun pada kuartal dua mengalami kontraksi 5,32 persen.

“Untuk kuartal ke tiga (hingga) September, kalau kita masih berada masih posisi minus, artinya masuk resesi. Karena itu saya minta percepat belanja APBD provinsi dan perintahkan bupati/walikota agar APBD kabupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos, betul-betul disegerakan, sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan bisa memulihkan ekonomi di daerah,” tegas Presiden.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak
Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:09 WIB

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:18 WIB

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Berita Terbaru

CATATAN

PEMBANTAIAN PALESTINA “Argument Clinic”, dan Ironi UE!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 14:18 WIB