OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
“JALAN PANJANG Berangin”! Apa boleh buat! Hasil Australia vs Jepang, tak lagi memberi ruang cepat ke Piala Dunia!
“Matchday” ke-10 melawan Jepang, tiga hari ke depan. Tidak lagi substantif menggagalkan Garuda ke putaran empat, merebut dua tiket tersisa. Rileks saja!
Sempat “sesak dada”, Jumat malam lalu. Saat Ole Romeny bersiap menendang penalti ke gawang Wang Dalei (China). Atau ketika sepakan keras Wang Yudong ke arah Emil Audero. Itu tidak akan terjadi lagi di “matchday” pamungkas (10/6) lusa.
Setelah menonton 90+6 menit Indonesia versus China. Sebuah lagu berjudul “What One Man Can Do” (John Denver), terdengar! Saya berpikir. Apa yang harus dilakukan seorang lelaki, “Coach” Patrick Kluivert berikutnya?
“Gotcha”! Dalam bahasa Inggris standard (gaul) bermakna “kena kau”! Empat negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk), akan mengeroyok Indonesia.
Kena kau! Atau, “aku mengepungmu”! Setelah “matchday” ke-9 berakhir (5/6), Uni Emirat Arab (UAE) dan Qatar (Group A) telah mengumpulkan 14 dan 13 poin, untuk menempati posisi 3-4. Sudah tidak terkejar oleh Kirgiztan dan Korea Utara (masing 7 & 3 poin).
Kedua negara Teluk ini, kemungkinan akan ditemani oleh negara Teluk lain, Oman (posisi 4) dari Group B. Oman yang saat ini beroleh 10 poin dibayangi Palestina dengan 9 poin (posisi 5).
Meskipun begitu, bersisa satu “matchday), Oman harus berhati-hati melawan Palestina. Sementara Irak (posisi 3 group), dengan 12 poin. Tidak lagi terkejar. Siapa pun yang menang antara Oman-Palestina (‘matchday 10), Irak minimal ada di posisi 4.
GCC (Dewan Kerjasama Teluk) beranggotakan enam negara: Oman, Qatar, Uni Arab Emirat (UAE), Bahrain, Kuwait, dan Arab Saudi.
Pasca 10 Juni, di saat putaran ke-3 Pra Piala Dunia berakhir. Siapa saja di antara negara GCC ini. Jadi lawan Indonesia (di putaran 4)?
Bisa jadi, Indonesia akan berada satu group dengan Uni Arab Emirat dan Oman (Palestina). Atau bersama Irak dan Qatar. Dibagi dua group, masing-masing group berisi tiga tim. Dua juara group lolos!
Patrick Kluivert, Alex Pastoor sebagai ahli strategi. Mulai hari ini, sudah harus melakukan “mind mapping”, memetakan pikiran para pelatih Timnas: Qatar, Irak, Oman, UAE. Sementara Arab Saudi, tidak akan satu group dengan Indonesia.
“Mind Mapping” membantu mengatur informasi. Dalam bentuk cabang-cabang (A-Z) yang berkaitan dengan calon lawan Jay Idzes dkk. Termasuk diagram visual yang menggambarkan: konsep, informasi, dll.
Ibarat seekor “burung Camar” yang bosan berebut makanan. Indonesia terus akan belajar terbang. Menjadikannya hebat dan tidak “average”. Bukan lagi sebagai “Anak bawang” regional. Tim “rata-rata”.
Indonesia versus Jepang, ‘bak’ Australia melawan Jepang. Setelah 16 tahun tak pernah mengalahkan Jepang, bek kiri Australia Aziz Behich memecahkan “telor” Samurai Biru. Tabu itu, dipatahkan “The Socceroos”.
Indonesia? Pertama kali mengalahkan Jepang (5-3), di Asian Games 1954. Bertemu Jepang sebanyak 16 kali: menang 5 kali, kalah 9 kali, dan draw 2 kali. Pertemuan terakhir di Jakarta (leg 1) tahun 2024. Indonesia kalah 0-4 dari Jepang. Bagaimana besok?
Tak usah risau menghadapi Wataru Endo dkk (10 Juni) mendatang. Ole Romeny, bisa seperti Aziz Behich. Ciptakan satu peluang, tapi berkualitas!
Jadi, rileks saja!