DARA | JAKARTA – Kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, di Jakarta tempo hari, dimobilisasi dan diatur untuk menyerang petugas polisi, kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal dalam jumpa pers di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Massa perusuh menyerang duluan, lanjut Irjen M Iqbal, TNI-Polri hanya melaksanakan respons atas penyerangan tersebut. “Kami tidak menyerang tetapi menghalau. Bukti banyak,” ujarnya seraya menambahkan ada sekitar ribuan massa perusuh sudah disiapkan lewat perencanaan matang untuk menyerang petugas menggunakan benda-benda mematikan.
“Massa perusuh sekitar 6.000 orang menyerang petugas dengan benda-benda mematikan. Bukan benda biasa. Jadi, publik harus paham. Bahwa kejadian kerusuhan yang mengawali adalah massa perusuh, karena mereka menyerang duluan,” ujar Iqbal.***
Editor: denkur