PJJ Sulitkan Siswa Kurang Mampu, Ini Solusi Dewan Kota Bandung

Selasa, 28 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Artinya, Pemkot Bandung harus hadir di tengah masyarakat kurang mampu. Sediakan jaringan internet bagi mereka,” kata Asep Sudrajat.


DARA | BANDUNG – Permasalahan kuota internet dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dialami siswa kurang mampu, menjadi sorotan DPRD Kota Bandung, Jawa Barat. Legislatif mendesak Pemerintah Kota Bandung berikan solusi agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu dengan adanya kendala tersebut.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung, Asep Sudrajat tidak menyangkal, kegiatan belajar di rumah saat ini melalui daring merupakan pilihan tepat. Namun, untuk siswa didik yang kurang mampu, tentunya negara harus hadir.

“Artinya, Pemkot Bandung harus hadir di tengah masyarakat kurang mampu. Sediakan jaringan internet bagi mereka,” kata Asep saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Selasa (28/7/2020).

Asep menekankan, kemudahan jaringan internet harus disediakan oleh Pemkot Bandung, mengingat kuota yang digunakan untuk PJJ cukup banyak. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, sehingga anak-anak yang kurang mampu sangat kesulitan untuk membeli kuota.

Dia menyatakan, kebijakan PJJ secara daring merupakan bukti pemerintah melindungi dan memenuhi hak pendidikan anak. Hanya saja, penerapan PJJ cukup banyak menyedot kuota internet, yang cukup menyulitkan orangtua siswa tidak mampu.

“Pemkot Bandung harus dapat memberikan keringanan bagi siswa kurang mampu, salah satunya dengan memberikan bantuan pulsa guna diberikan pada siswa dari keluarga yang kurang mampu,” ujarnya.

Poin pentingnya, sambung Asep, Pemkot Bandung dapat memberikan insentif dengan menyediakan kuota untuk siswa kurang mampu Atau melakukan koreksi pada anggaran di Dinas Pendidikan. Masih memungkinkan mengalihkan anggaran belanja pendidikan yang belum digunakan untuk dialihkan kepada subsidi kuota internet.

“Menggeser anggaran belanja pendidikan yang bukan prioritas dapat menjadi salah satu solusi dalam membantu kebutuhan kuota internet siswa kurang mampu,” pungkas politisi Partai Nasional Demokrat ini.***

 

Editot: Muhammad Zein

Berita Terkait

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Satu Ruang Kelas di SMPN 4 Simpenan Ambruk, Kepsek Gercep Lapor ke Dinas Pendidikan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Pemerintah Siapkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas Blank Spot
Disparbud Jabar Latih Biro Travel Susun Katalog Wisata untuk Ekspatriat
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:47 WIB

Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:42 WIB

Satu Ruang Kelas di SMPN 4 Simpenan Ambruk, Kepsek Gercep Lapor ke Dinas Pendidikan

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB