Pidato Politik AHY, Kenapa Tak Menyebut Nama Prabowo??

Senin, 4 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Agus harimurti Yudhoyono sedang menyampaikan pidato politiknya (Foto: tribunnews)

Agus harimurti Yudhoyono sedang menyampaikan pidato politiknya (Foto: tribunnews)

DARA | JAKARTA – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya, sebagai sikap Partai Demokrat terhadap perhelatan pilpres 2019, beberapa waktu lalu. Namun, tak sekalipun menyebut nama Prabowo dan Sandiaga sebagai capres  cawapres yang diusungnya. Ada apa??

Ma’ruf Amin menilai, pidato AHY itu menunjukkan sikap netral Partai Demokrat dalam Pilpres 2019. “Artinya kita anggap dia netral saja untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa,” ujarnya.

Ma’ruf Amin meyakini pidato AHY tersebut menyimpan aspirasi kader Demokrat kebanyakan. Apalagi, saat ini banyak kepala daerah atau calon legislatif partai demokrat yang secara personal menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-KH. Ma’ruf.

“Memang Demokrat secara kelembagaan mendukung Prabowo-Sandi, tapi di daerah seperti gubernur, walikota, bupati, banyak mendukung Jokowi-Ma’ruf. Jadi mungkin AHY itu membuat pernyataan seperti itu supaya semuanya menjadi enak,” ujarnya.

Dilansir Republika,  sejak Demokrat bergabung dengan Prabowo-Sandi, sudah dua kali mengutarakan kepada publik soal ketidaktegasannya mendukung capres-cawapres nomor urut 02 ini. Pertama, awal September lalu DPP Demokrat memberikan dispensasi bagi para kader di daerah untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf.

Kedua terjadi pada pekan lalu, DPP Partai Demokrat menyatakan mengutamakan raihan suara partainya ketimbang mengkampanyekan Prabowo-Sandi.

“Mungkin ada aspirasi yang tersumbat di pasangan 02, sehingga pak AHY harus melakukan pidato politik,” kata Hasto, Sabtu (2/3/2019).

Hasto menilai pidato AHY lebih baik dari pada pidato politik Prabowo beberapa waktu lalu. “Ya, kalau kita lihat, pidato AHY tersebut lebih baik daripada pidato politik Prabowo,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengatakan, TKN  hanya ingin membuat jarak  antara AHY dan Prabowo Subianto.

“Wajar kalau kawan-kawan TKN ingin membuat AHY dan Prabowo nampak jauh. Padahal keduanya punya kapasitas yg mumpuni,” ujarnya, Minggu (3/3/2019).

Mardani menyebut, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Prabowo adalah lambang penegak kedaulatan NKRI yang tegas dan lugas. Sedangkan AHY, adalah pemuda yang berprestasi dan punya kapasitas.

Politikus PKS itu menjelaskan, keduanya merupakan tokoh yang merepresentasikan calon presiden no urut 02. Dia pun mengklaim, barisan pendukung Prabowo-Sandi diisi oleh orang-orang berkualitas.

Selain itu, Mardani juga meyakini capres-cawapres no urut 02 akan memenangkan kontestasi pilpres yang akan digelar pada 17 April mendatang. “Dan kami yakin #2019GantiPresiden,” ujarnya.

Kepentingan partai dan faktor SBY

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, penunjukan AHY sebagai pemimpin pemenangan partainya dalam Pemilu 2019, bukan untuk pemenangan Prabowo-Sandiaga. Karena itu, tugas AHY memang agar jalannya efektifvitas di internal partai untuk suara di legislatif.

Ia menegaskan, posisi Demokrat pada Prabowo-Sandi sama sekali tak berubah. “Kader terbaik Partai Demokrat sudah kami kirim ke BPN, saya sendiri adalah wakil ketua pemenangan itu,” tegas dia. Menurut dia, urusan tentang Pilpres sudah diselesaikan berjalan sesuai rencana. Yang dilakukan Partai Demokat saat ini, kata dia, hanya untuk internal.

Sementara, pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai, Partai Demokrat tidak akan all out mendukung paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Alasannya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) absen dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Jerry mengatakan, dengan SBY menarik diri di timses lantaran menemani sang istri yang sedang dirawat di salah satu RS Singapura, impact atau dampaknya akan berpengaruh terhadap elektoral Prabowo-Sandi. Hal itu lantaran selain Demokrat koalisi penting di BPN, SBY juga punya peran sangat vital untuk mengangkat branding Prabowo-Sandi.

“Dengan tak aktif SBY akan berpengaruh besar, pasalnya Demokrat selain masih masuk enam besar hegemoni dan simpatisan mereka cukup signifikan,” ujar dia lagi.

Sehingga, kata dia, otomatis membuat daya gedor BPN akan pincang. “Tim BPN harus mencari alternatif siapa pengganti SBY. Saya nilai AHY bakal tak akan ngotot di kampanye nanti karena mereka lagi terfokus ke Ani Yudhoyono dan pilpres agak terbengkalai,” katanya pula.

Sedangkan Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Berkarya akan lebih ngotot. Semua keputusan Demokrat ada di tangan SBY, sehingga Demokrat bakal tak optimal, tak seperti sebelum Ibu Ani berobat ke Singapura.

“Ini bisa jadi no balancing tak ada keseimbangan lagi. Saya duga politik bersayap dan dua kaki kembali dimainkan Demokrat. Mereka tak akan all out dalam timses. Paling tidak mereka lebih prioritas lolos 4 persen PT,” ujarnya pula.***

Editor: denkur

Bahan: Republika

 

Berita Terkait

Pengurus Baru PWI Bali Dilantik, Dira Arsana Apresiasi Peran Pemerintah Jaga Kebebasan Pers, Wagub Sepakat Sekolah Jurnalistik
Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79
Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:59 WIB

Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79

Rabu, 16 Juli 2025 - 08:20 WIB

Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:38 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Berita Terbaru


Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan Iskandar, menerima sertifikat TTIS dari
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Kantor BSSN, Kota Depok, Selasa (22/7/ 2025).(Foto: heny/dara)

BANDUNG UPDATE

Pemkab Bandung Barat Miliki Tim Tanggap Insiden Siber

Selasa, 22 Jul 2025 - 17:01 WIB