“Jadi diskonnya diseragamkan, sama semua setiap hotel dan restoran. Untuk hotel diberikan diskon sebesar 30 persen dan restoran sebesar 10 persen. Setiap pengunjung yang datang bisa mendapatkan diskon tersebut di hotel dan restoran anggota PHRI,” ujar Nano Indrapraja.
DARA | CIANJUR – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menggelar promo bertajuk “Smiling West Java Great Sale” menyambut adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.
Promo yang dilakukan itu di antaranya dengan memberikan promo khusus bagi pelayanan hotel dan restoran. Sejumlah diskon pada layanan hotel dan restoran tersebut berlaku mulai 1 Juli-31 Agustus 2020.
Ketua PHRI Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja mengungkapkan, promo tersebut akan berlangsung selama lebih kurang satu bulan. Bertujuan untuk meningkatkan tingkat hunian dan kunjungan hotel dan restoran akibat dampak pandemi Covid-19.
Nano menyebutkan, sebenarnya sejumlah hotel dan restoran di Cianjur sebelumnya sudah memiliki gerakan bersama untuk memberikan diskon kepada pengunjung. Gerakan tersebut dimulai di tengah masa pandemi, agar pelayanan perhotelan dan restoran dapat kembali menggeliat.
Akan tetapi, akhirnya dengan adanya gerakan dan instruksi PHRI Jawa Barat, gerakan diskon pun diseragamkan. Terutama untuk pengusaha yang tergabung sebagai anggota PHRI.
“Jadi diskonnya diseragamkan, sama semua setiap hotel dan restoran. Untuk hotel diberikan diskon sebesar 30 persen dan restoran sebesar 10 persen. Setiap pengunjung yang datang bisa mendapatkan diskon tersebut di hotel dan restoran anggota PHRI,” ujar Nano, kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Lebih lanjut dikatakan, PHRI Cianjur pun sudah melakukan sosialisasi terkait bulan diskon tersebut. Nano mengungkapkan, promosi secara langsung maupun media sosial sudah dimaksimalkan sehingga pengunjung dapat mengakses promo selama masa berlaku.
Menurut Nano, saat ini bisnis perhotelan dan restoran di Cianjur utara sudah kembali bangkit. Walaupun belum sepenuhnya bisnis pulih, tapi setidaknya para pengusaha sudah kembali beroperasi untuk memperbaiki roda ekonomi yang sempat terhenti selama beberapa lama.
“Setidaknya tingkat okupansi sekitar 95 persen hotel sudah berangsur membaik dengan rata-rata tingkat hunian mencapai 10-15 persen. Para pengusaha hotel dan restoran pun siap untuk terus memberikan pelayanan dengan tetap menjamin penerapan protokol kesehatan untuk kenyamanan pengunjung,” jelas Nano.***
Editor: Muhammad Zein