Perubahan Arus Lalu Lintas Kawasan Cipaganti Dipermanenkan

Jumat, 19 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkot Bdg

Foto: Humas Pemkot Bdg

DARA | BANDUNG – Perubhaan  arus lalu lintas di kawasan Cipaganti, Sukajadi, Setiabudi, dan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat dipermanen. Hal itu berdasarkan evaluasi dan kesepakatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Bandung, Kamis (18/7/2019).

“Dari hasil rapat forum LLAJ ini ada kesepakatan insyaallah kebijakan rekayasa lalu lintas di Jalan Cipaganti dan sekitarnya akan kita permanenkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, EM Ricky Gustiadi.

Kesepakatan itu dituangkan dalam berita acara sebagai dasar pembuatan keputusan wali kota untuk penetapan regulasi kebijakan ini. “Kita akan membuat draft final keputusan wali kota tentang penetapan manajemen rekayasa lalu lintas Jalan Sukajadi dan sekitarnya,” uajrnya.

Dampak kebijakan itu, Dishub juga perlu menetapkan rute-rute angkutan umum yang baru. Beberapa angkutan umum yang terdampak antara lain angkutan kota, angkutan antar kota dalam provinsi, dan bus Damri. “Selanjutnya, kami akan menyusun perubahan draft keputusan wali kota tentang titik-titik lokasi parkir yang dihilangkan. Ini akan dibicarakan secara detil teknis.”

Pihaknya juga perlu melengkapi kebutuhan dan fasilitasi teknis di lapangan. Beberapa warga mengusulkan pemasangan pedestrian light controlled crossing” (pelican cross) untuk membantu menyeberang jalan.

“Kami akan lengkapi nanti dengan zebra cross, dan traffic light dengan push button seperti di balai kota atau pelican cross. Sehingga warga yang mau menyebrang tidak menunggu waktu lama untuk menyebrang di Jalan Sukajadi, Cipaganti, Setiabudi maupun Cihampelas,” katanya.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza Pratidina, menambahkan, evaluasi rekayasa lalu lintas ini membuahkan hasil yang positif. Tren arus lalu lintas yang semula padat menjadi jauh lebih lancar.

Hasil kajian Vissim menunjukkan, kenaikan kecepatan kendaraan mencapai 70%. “Awalnya sangat padat, crowded. Saat ini sudah lancar, bahkan ada perubahan budaya. Bahkan sekarang meminta adanya hazard kuning, push button untuk menyeberang, bahkan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang),” katanya.

Hal itu terjadi karena ada peningkatan kecepatan kendaraan yang cukup signifikan. Semula, kecepatan rata-rata kendaraan hanya 10 km/jam. Kini, kecepatan meningkat menjadi 30-40 km/jam.

“Karena kecepatan tinggi. Tadinya paling hanya 10 km/jam. Sekarang 30-40 km perjam,” katanya,***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak
Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
KBB Dijadikan Kick Off Layanan KB Serentak Tingkat Jabar
Mantap, PWI Kang Awing Gelar OKK
Jeje Ritchie Ismail Lantik Tujuh Kades, Begini Pesannya
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:09 WIB

Bapenda Jabar Siap Jalankan Instruksi KDM soal Perpanjangan Pemutihan Pajak

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:18 WIB

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Berita Terbaru

CATATAN

PEMBANTAIAN PALESTINA “Argument Clinic”, dan Ironi UE!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 14:18 WIB