Perhutani Targetkan Laba di 2019, Delapan hingga Sembilan Persen

Selasa, 9 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | JAKARTA – Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy Mulino Mauna, menargetkan kenaikan laba perseroan 2019 sebanyak 8-9 persen dari realisasi laba Perhutani tahun 2018.

Disebutkan Denaldy, sejak tahun 2016, perseroan mengalami transformasi bisnis dari semula rugi hingga mencatatkan keuntungan. Pada 2016, lanjut dia, Perhutani mengalam kerugian sebesar Rp 357,3 miliar. Kemudian memasuki 2017, perseroan berhasil membalikkan keadaan dengan mengantongi laba Rp 437,6 miliar.

Pada 2018, laba Perhutani tercatat naik 49 persen menjadi Rp 653,97 miliar.

“Tahun ini kita menargetkan kurang lebih 8-9 persen dibanding tahun lalu. Pada pertengahan tahun ini laba sudah sedikit di bawah 50 persen,” kata Dendy kepada wartawan di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Peningkatan laba yang berhasil dicapai sejak 2016 itu lanjut dia, salah satunya dengan menata ulang proses produksi olahan kayu sesuai dengan kebutuhan pasar. Hingga kinui  bisnis utama Perum Perhutani menurut Denaldy,  saat ini bersumber dari penjualan produk kayu jati serta olahan getah pinus.

Meski demikian, perseroan banyak tertolong dari bisnis olahan getah pinus karena proses penanaman pohon yang tidak memakan waktu lama. Sementara, untuk satu pohon kayu jati setidaknya dibutuhkan waktu pertumbuhan hingga 60-80 tahun.

Kecuali  dua basis bisnis tersebut, Perhutani juga memiliki bisnis pengolahan minyak kayu putih, pengolahan sagu, serta ekowisata. Terbaru, Perhutani tengah mempersiapkan bisnis kayu biomassa sebagai basis energi baru terbarukan yang diprioritaskan untuk ekspor. Seluruh unit bisnis itu tersebar di sembilan perusahaan holding kehutanan dimana Perhutani menjadi induk holding.

Dendy memaparkan, seiring adanya peningkatan laba sejak 2017, total aset ikut mengalami peningkatan. Aset Perhutani sama dengan tahun lalu tercatat sebesar Rp 16,05 triliun.

 

Wartawan: Bima Satriyadi | editor: aldinar

Berita Terkait

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih
PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Berita Terbaru