“Sudah banyak yang online walaupun tidak menutup kemungkinan, penjualan di lapak-lapak masih akan ada. Kalau secara daring dapat mencegah kerumunan calon pembeli seperti yang terjadi saat penjualan dilakukan di lapak,” kata Wiwin Aprianti.
DARA | BANDUNG – Para penjual hewan kurban diimbau untuk memasarkan secara daring menjelang Iduladha tahun ini. Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 apabila penjualan hewan kurban dilakukan di lapak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Wiwin Aprianti mengungkapkan, saat ini pun sudah terpantau beberapa penjual hewan kurban yang memasarkan secara daring.
“Sudah banyak yang online walaupun tidak menutup kemungkinan, penjualan di lapak-lapak masih akan ada. Kalau secara daring dapat mencegah kerumunan calon pembeli seperti yang terjadi saat penjualan dilakukan di lapak,” kata Wiwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/7/2020).
Dengan demikian, kata Wiwin, calon pembeli bisa langsung datang ke tempat yang ditentukan oleh penjual apabila sudah cocok dengan hewan kurban pilihannya.
Wiwin mengungkapkan, sejumlah petugas pun akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual secara daring. Nantinya petugas dari dinas akan datang ke tempat atau kandang hewan kurban yang akan dijual untuk memastikan kelayakannya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya juga akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual di lapak-lapak. Sejumlah petugas sudah siap turun ke lapangan dengan total sebanyak 36 orang, terdiri atas perwakilan dari dinas dan juga perguruan tinggi.
Di lapak hewan kurban, juga akan dipasang spanduk peringatan mengenai protokol kesehatan pencegahan covid-19. Di antaranya, pembeli dan penjual harus mengenakan masker, menyiapkan handsanitizer, serta menjaga jarak minimal 1 meter.
“Sementara untuk hewan yang telah diperiksa dan layak kurban, akan diberikan label sehat. Kami siapkan 11.000 label sehat, 3.000 untuk sapi dan 8.000 untuk domba atau kambing,” terangnya.
Wiwin menambahkan, ada beberapa tips bagi masyarakat yang ingin memilih hewan kurban. Di antaranya, yaitu cukup umur, yakni 2 tahun untuk sapi dan kerbau serta 1 tahun untuk kambing dan domba. Hal itu bisa dilihat dari tumbuhnya sepasang gigi tetap pada hewan tersebut.
Selain itu, hewan kurban harus dalam kondisi sehat, ditandai dengan mata cerah dan tidak belekan, bulu bersih, cermin hidung basah dan bersih, gerakan lincah, nafsu makan tinggi, dan tidak kurus.
“Selanjutnya, pastikan hewan itu tidak cacat dengan melihat testis utuh dan ada sepasang, daun telinga utuh, tanduk tidak patah, kaki tidak pincang, dan tidak buta,” jelasnya.***