Pemprov Jabar Serius Merealisasikan Produksi 11 Juta Ton Gabah Kering Giling

Jumat, 19 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: heny/dara.co.id)

Ilustrasi (Foto: heny/dara.co.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 11 juta ton Gabah kering Giling (GKG) beras agar bisa swasembada pangan pada tahun ini.

DARA | Beberapa permasalahan sudah dipetakan untuk segera dibenahi.

Mengemuka dalam Rapat Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanjan di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (18/4).

Rapat tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan perbaikan tata kelola dan niaga menjadi hal krusial agar tidak ada lagi kelangkaan beras di tengah masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat yang berstatus salah satu lumbung padi nasional.

“Jadi beberapa waktu kemarin kan sempat ada beras naik harga dan susah di berapa ritel. Nah itu kami pikir Jawa Barat sebagai lumbung padi kedua itu, kami berharap tahun ini kami perbaiki semuanya termasuk tata kelola, tata niaganya,” tuturnya.

Penataan pun meliputi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di sektor pangan dan cadangan pangan.

Bey optimistis target swasembada pangan bisa terealisasi seiring komitmen yang terjalin dari semua bupati dan walikota di Jawa Barat.

Semua pihak sudah mengetahui beberapa tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya adalah keberadaan sejumlah Irigasi yang rusak, kemudian ketersediaan pupuk hingga benih.

“Jadi para bupati walikota turun ke lapangan yang nanti pa Sekda saya tugaskan untuk memonitor tiap minggu permasalahan ini dan juga terkait dengan pompanisasi pak Menteri sudah mempersilahkan Jawa Barat untuk berapapun kebutuhan ini kita penuhi untuk irigasi sebagai salah satu yang kunci dalam sawah,” ujar Bey.

“Targetnya tahun ini 11 juta ton (GKG), ini masih ada waktu sampai Desember kan ya insya Allah tercapai, kita dengan tadi ada juga digitalisasi pemetaan gitu kan bisa terpantau secara bersama-sama untuk memantau perjalanan produksi pangan,” imbuhnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025
POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi
Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%: Indonesia Bisa Apa?
Per 1 Mei, Harga Pertamax Series dan Dex Series Semakin Hemat! Ada Tambahan Promo My Pertamina
Simak Nih, Diskusi Ekonomi Bertajuk Trump Trade War: Menyelamatkan Pasar Modal, Menyehatkan Ekonomi Indonesia
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 12:55 WIB

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:29 WIB

POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:58 WIB

Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi

Minggu, 18 Mei 2025 - 09:27 WIB

Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna Bahas RPJMD

Selasa, 17 Jun 2025 - 17:57 WIB