“Ini sangat sensitif disaat masyarakat lagi pada stress karena terganggu ekonominya, inginlah ada berita apa yang sudah dan akan dilaksanakan kedepannya oleh Pemkot Tasikmalaya,” tuturnya.
DARA- Masyarakat berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk menyampaikan ke publik dengan transparan mengenai anggaran Covid 19 tahun 2021 senilai Rp 75 Miliar.
Hal tersebut dikatakan Tokoh Masyarakat Kota Tasikmalaya, Noves Narayana, Selasa (10/8/2021). Selain itu, dia meminta Pemkot untuk menyampaikan sejauh mana pencapaian angka Covid 19 dengan anggaran yang sudah terserap Rp 35 Miliar tersebut.
“Apakah Wakil Rakyat kita sudah mengetahuinya?, lebih eloknya pemerintah menyampaikan juga ke masyarakat, apa saja yang dibiayai oleh anggaran Covid 19 tersebut, serta pencapaiannya,” ungkapnya.
Dengan menyampaikan secara transparan ke publik, lanjut dia, tentunya masyarakat tidak khawatir akan terjadinya praktik korupsi sebagaimana banyak berita dibeberapa daerah dana Covid 19 dan bansos di korup.
“Ya, kita menginginkan Transparansi Akunbilitas dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, sampaikan kepada masyarakat, berapa Dana yang didapat dari (anggaran) Provinsi dan Pusat serta alokasi dana dari APBD dan berapa besar yang direfocusing untuk apa aja,” ujar putera mantan Bupati Tasikmalaya ini.
Dia menegaskan mengenai anggaran Covid 19 tentu sangat sensitif disaat masyarakat dalam keadaan kurang stabil mengenai sumber kehidupan sehari-harinya. Maka dari itu, Pemkot sudah semestinya terbuka terhadap publik.
“Ini sangat sensitif disaat masyarakat lagi pada stress karena terganggu ekonominya, inginlah ada berita apa yang sudah dan akan dilaksanakan kedepannya oleh Pemkot Tasikmalaya,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Petani Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana. Dia mengatakan sudah seharusnya Pemkot untuk terbuka mengenai anggaran Covid 19 yang jumlahnya sangat fantastis tersebut.
“Anggaran tersebut tidak sedikit, kalau yang terserap saja Rp 35 Miliar, itu sudah sejauh mana Pemkot dalam penanganan wabah Covid 19 di Kota Tasikmalaya ini, pencapaian sudah sejauh mana dengan telah menghabiskan anggaran Rp 35 Miliar itu,” ucapnya.
Dia menghimbau supaya Pemkot Tasikmalaya jangan sampai bermain-main dengan uang rakyat yang telah digunakan dan inovasi dan keberhasilannya seperti apa dengan serapan anggaran Rp 35 miliar.
“Rp 35 miliar tentu bukan uang sedikit, alokasinya untuk apa saja, untuk penanganan pasien Covid 19 kah, pasien isolasi mandiri, atau untuk biaya penyekatan selama PPKM, ini harus disampaikan ke publik,” jelasnya.
Dengan Rp 35 miliar, Nandang melanjutkan, semestinya Pemkot Tasikmalaya mampu membuat terobosan yang lebih maju dalam menangani wabah Covid 19.
“Disaat PPKM dan terjadi penyekatan semestinya ada solusi juga buat masyarakat, seperti adanya pembatasan berjualan itu juga harus dipikirkan juga dan harus mengacu terhadap Undang-undang dasar 1945 pasal 33,” ucapnya.
Menurutnya, dengan anggaran Covid 19 senilai Rp 75 Miliar, seharusnya masyarakat Kota Tasikmalaya tidak ada yang menjerit karena perutnya lapar dan ekonomi bisa tetap berjalan baik.
“Saya sangat setuju seperti yang disampaikan saudara Abdul Aziz dari SPP, anggaran Covid 19 Rp 75 Miliar, masyarakat dapat apa, dan seharusnya dengan anggaran yang besar tersebut, rakyatnya tidak ada yang mengeluh karena perutnya lapar,” pungkasnya.
Editor : Maji