Pemkab Bandung Barat telah rampung menyiapkan panduan untuk masyarakat dalam menjalani Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di masa pandemi Covid-19. Dengan begitu, masyarakat dapat menjalankan aktivitas normal tanpa harus khawatir terpapar virus asal Wuhan tersebut.
DARA| BANDUNG- Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Bandung Barat untuk mencegah penyebaran virus tersebut semakin meluas di wilayahnya. Oleh karena itu, panduan AKB di berbagai tempat ini menjadi salah satu upaya nyata Pemkab Bandung Barat dalam melindungi masyarakat dari risiko terpapar Covid-19.
Berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat pertanggal 9-15 November 2020 masih menempatkan Kabupaten Bandung Barat pada zona oranye dengan risiko penyebaran covid-19 rendah. Hal itu menjadi salah satu indikator penanganan Covid-19 di KBB cukup baik.
Ketua Harian Satgas Covid-19 KBB, Asep Sodikin mengatakan, pihaknya saat ini tengah gencar mensosialisasikan panduan AKB tersebut hingga sampai kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh stakeholder hingga ke wilayah.
“yang pasti adalah bagaimana pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menjalani AKB ini meningkat terutama disaat menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, untuk agenda sosialisasi waktunya tengah kita persiapkan saat ini,” katanya.
Dengan adanya sosialisasi AKB ini, kata Asep, masyarakat akan lebih memiliki pengetahuan lebih dalam menyesuaikan diri menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, penanganan dan pencegahan Covid-19 ini harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat dan dapat dilaksanakan oleh semua pihak.
“Data kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat saat ini mayoritas dari rumah dan bukan berasal dari kerumunan. Artinya karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemkab Bandung Barat pun bersikap pro aktif dalam menangani masyarakat yang terpapar Covid-19 baik bergejala klinis maupun Orang Tanpa Gejala (OTG). Oleh karena itu, tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terbilang cukup tinggi di Kabupaten Bandung Barat.
“Kita bisa lihat tingkat kesembuhan di KBB terbilang bagus. Terlebih kita pun mempunyai ruang isolasi dan perawatan di tiga RSUD rujukan Covid-19 yakni RSUD Lembang, Cikalongwetan dan Cililin. Selain itu, kita langsung melakukan tracing kepada orang yang sempat kontak erat dengan melakukan tes swab,” katanya.
Ia menyebut, dengan adanya panduan AKB tersebut masyarakat diharapkan mampu memaknai new normal dengan baik selama obat maupun vaksin Covid-19 belum ditemukan. Selain itu, masyarakat pun nantinya secara sadar dan disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“kuncinya adalah terletak pada protokol kesehatan yang ketat dan tingkat kewaspadaan masyarakat yang tinggi hingga dapat membantu menjalankan hidup aman, sehat dan produktif,” katanya.
Asep pun mengimbau, kepada semua pihak untuk berperan aktif menangani penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat terutama dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik dan disiplin. Pasalnya, hal itu merupakan langkah terbaik dalam mencegah penyebaran Cobid-19 di Kabupaten Bandung Barat.
“kepada semua masyarakat KBB tentunya saya tidak lupa untuk terus mengingatkan agar tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan agar semuanya terhindar dari virus Covid-19. Mari kita sama-sama menjaga,” katanya. (Adv)
Grafis Data Panduan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru
1. AKB Untuk Diri Sendiri
2. AKB Di Tempat Wisata
3. AKB Di Tempat Pendidikan
4. AKB Di Fasilitas Kesehatan
5. AKB Di Tempat Peribadatan
6. AKB Di Pasar
7. AKB Di Pesantren
8. AKB Di Institusi Perkantoran
9. AKB Di Perindustrian
10. AKB Di Sektor Jasa/Perdagangan
11. AKB Di Salon/Spa/Babershop
12. AKB Pada Pengguna Jasa Online
13. AKB Di Sarana/Tempat Pengelolaan Makanan
14. AKB Di Pusat Perbelanjaan/Mall
15. AKB Perhotelan
16. AKB Bagi Usia Lanjut
