Pemkab Bandung Barat: Antara Langkah Bupati dengan Isu Sekat Sekda

Senin, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Darda Abdulah, Pemerhati Sosial Jawa Barat. (Foto: Ist)

Darda Abdulah, Pemerhati Sosial Jawa Barat. (Foto: Ist)

Oleh: Darda Abdulah (Pemerhati Sosial Jawa Barat)

Penting untuk memahami langkah Sekda dalam menjaga ritme komunikasi bukan bertujuan untuk menghalangi, melainkan untuk menjaga kinerja aparatur tetap sesuai Tupoksi.

DALAM 50 hari pertama pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, sejumlah tantangan dan isu muncul, seiring dengan harapan besar masyarakat terhadap perubahan yang cepat dan nyata.

Seperti halnya Gubernur Jawa Barat yang dikenal dengan gebrakan-gebrakan populisnya, masyarakat KBB pun menginginkan percepatan dalam kebijakan yang dapat langsung dirasakan.

Namun Bupati Bandung Barat, Jeje, tampaknya lebih berhati-hati dalam melangkah, dengan pendekatan yang lebih fokus pada pemerintahan yang terstruktur dan perencanaan yang matang.

Tidak jarang, kritikan terhadap lambannya kinerja Bupati muncul. Beberapa pihak bahkan mengharapkan Bupati dapat bertindak lebih cepat, seperti Gubernur Jawa Barat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap daerah memiliki dinamika yang berbeda, dan kepemimpinan Bupati Jeje perlu diukur berdasarkan konteks lokal yang ada. Bupati tidak perlu meniru gaya Gubernur, karena gaya kepemimpinan yang baik adalah yang mampu melayani masyarakat dengan bijaksana dan penuh pertimbangan.

Isu lainnya yang sempat mencuat terkait dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat adalah terbentuknya sekat yang menghalangi komunikasi langsung antara pejabat dengan Bupati.

Dari beberapa informasi yang beredar menyarankan agar Sekda tidak terlalu kaku dalam menjalankan perannya.

Menurut pendapat beberapa pihak, hal ini malah berpotensi menghambat komunikasi yang lebih langsung dan efisien antara Bupati dan pejabat daerah.

Namun, penting untuk memahami langkah Sekda dalam menjaga ritme komunikasi bukan bertujuan untuk menghalangi, melainkan untuk menjaga agar kinerja aparatur tetap sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing.

Dengan demikian, komunikasi tetap berjalan terkoordinasi dan tidak menimbulkan kebingunguan dalam pelaksanaan tugas.

Sekda, dengan segala pengalamannya, memiliki peran penting dalam memastikan setiap kebijakan dijalankan dengan disiplin dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Apresiasi besar juga pantas diberikan kepada Sekda dan seluruh birokrat pimpinan dinas di Kabupaten Bandung Barat yang selama ini telah berjuang untuk kemajuan daerah.

Tanpa dedikasi mereka, banyak hal yang mungkin tidak akan terlaksana dengan baik. Kinerja mereka yang konsisten dalam menjaga pemerintahan daerah tetap berjalan adalah suatu prestasi yang harus dihargai, masalah-masalah pelik sudah dihadapi pemerintah kabupaten bandung barat terutama menjelang pilkada serentak terbesar sepanjang sejarah demokrasi Indonesia yang lalu, dan terbukti Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sangat tangguh.

Namun, untuk mencapai kinerja yang lebih optimal, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan.

Salah satunya adalah peningkatan komunikasi internal yang lebih terbuka, serta pemberdayaan lebih lanjut kepada setiap pejabat daerah untuk berinisiatif dan berinovasi.

Tidak hanya menunggu instruksi dari atas, tetapi memberi ruang bagi mereka untuk memberikan solusi yang lebih cepat dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Pemerintahan yang efektif dan responsif adalah kunci dari kesuksesan sebuah daerah.

Untuk itu, Bupati Jeje dan seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Bandung Barat perlu terus bekerja sama, saling mendukung, dan terus beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Dengan komunikasi yang lebih lancar, serta kerjasama yang lebih solid, diharapkan Kabupaten Bandung Barat dapat mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang telah ditetapkan, sekaligus memenuhi harapan masyarakat, karena sejatinya dalam nyawa berjamaah ada sifat tertib dan disiplin yang harus dibangun.

Editor: Maji

Berita Terkait

BENCANA GAZA “Nekropolitik” dan “De-Humanisasi”
INKLUSIFITAS GENOSIDA Dunia “Menimba” Aib Gaza
PENEMBAKAN WASHINGTON Palestina di Gerbang Pengakuan
PEMBLOKADEAN ISRAEL Inggris dan Perancis Merasa “Jijik”
ABNORMAL GAZA Israel, dan Dunia tanpa “Polisi”!
PERUNDINGAN PALSU “Pseudosains” Rusia dan Ukraina
DIALOG RUSIA-UKRAINA Putin Permainkan Zelenskyy
TITIK GENTING GAZA “Negosisi Posisional” Israel-Hamas
Berita ini 112 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:01 WIB

BENCANA GAZA “Nekropolitik” dan “De-Humanisasi”

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:00 WIB

INKLUSIFITAS GENOSIDA Dunia “Menimba” Aib Gaza

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:15 WIB

PENEMBAKAN WASHINGTON Palestina di Gerbang Pengakuan

Selasa, 20 Mei 2025 - 22:14 WIB

PEMBLOKADEAN ISRAEL Inggris dan Perancis Merasa “Jijik”

Senin, 19 Mei 2025 - 20:35 WIB

ABNORMAL GAZA Israel, dan Dunia tanpa “Polisi”!

Berita Terbaru

OLAHRAGA

MATCHDAY PAMUNGKAS Romeny dan “Kemarahan” Jepang

Senin, 9 Jun 2025 - 12:19 WIB

OLAHRAGA

PRA-PIALA DUNIA Menatap Jepang, Menatap Teluk

Sabtu, 7 Jun 2025 - 20:27 WIB