Sebanyak 212 Calon Kepala Sekolah (Cakepsek) Kabupaten Bandung Barat hingga kini belum juga dilantik. Padahal, mereka telah dinyatakan lolos tes Cakepsek tersebut, sejak Januari 2022.
DARA – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendih menyatakan, anggaran untuk pengangkatan Cakepsek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sebanyak 81 orang dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 131 orang.
Untuk pengangkatan Cakepsek yang anggarannya bersumber dari APBN, harus mengikuti dulu program sekolah penggerak.
Sedangkan Pemkab Bandung Barat berkeinginan untuk pelantikan cakepsek seluruhnya, dalam waktu bersamaan.
“Ini kan berjenjang (penyelenggaraan Cakepsek), karena ada 2 (lembaga) yaitu, jenjang yang diselenggarakan APBN dan ada yang APBD. Kalau didahulukan yang APBD, takut malah jadi kecemburuan diantara mereka,” ujar Asep Dendih di Ngamprah, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, pada awalnya estimasi Disdik pelaksanaan sekolah penggerak ini kelar selama 6 bulan.
Ternyata pemerintah pusat, menetapkan menjadi 9 bulan sehingga pelaksanaan pelantikan bergeser 3 bulan. “Tapi sekarang pemetaannya sudah beres,” imbuh Asep Dendih.
Namun Asep sendiri belum bisa memastikan hari pelantikan Cakepsek tersebut, karena tergantung turunnya persetujuan dari Depdagri.
Ia membantah, rumor yang menyatakan pelantikan pada September mendatang, setelah Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dilantik jadi bupati devinitif.
“Barangkali itu cuma isu saja, tapi regulasi saja yang menjawab,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, jika selama ini tentang keterlambatan pelantikan tersebut sudah sering disampaikan melalui MKKS.
Lagipula urusan pelantikan tersebut, bukan hanya keputusan dan kewenangan pihaknya saja. Akan tetapi ada intervensi dari Kemendagri itu sendiri.
“Kita sering memberikan pemahaman. Kalau umpamanya yang APBD dilantik, kemudian yang APBN dibiarkan itu kan akan menjadi sebuah kecemburuan,” katanya.
Editor: denkur