PDIP Patuh Konstitusi, Tegaskan Jabatan Presiden Dua Periode

Senin, 17 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto (Foto: Liputan6.com)

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto (Foto: Liputan6.com)

Sesuai konstitusi masa jabatan presiden hanya berlaku dua periode, dan kita harus taat terhadap konstitusi dalam berdemokrasi.


DARA – Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi adanya deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Jokowi untuk berduet maju di Pilpres 2024.

Hasto mengatakan, PDIP akan tetap patuh terhadap konstitusi. Menurutnya, PDIP akan mengikuti aturan main yang ada terutama soal pencalonan Pilpres.

“Ya kalau kami melihat sikap dari PDIP berpolitik ini dengan rule of the games, yaitu konstitusi UUD mengikat kita semuanya, konstitusi telah menegaskan bagaimana Presiden melakukan jabatan selama 2 periode, dan itulah yang jadi hukum dasar kami untuk kami taati secara bersama-sama,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).

Ia menilai, memang sah-sah saja dalam dinamika politik yang terjadi. Namun, menurutnya, semua pihak perlu diingatkan terkait ketentuan hukum konstitusi yang berlaku.

“PDIP mengigatkan mari kita berdemokrasi dengan meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi yang taat kepada konstitusi, memperhatikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan seluruh kekuasaan politik,” katanya, seperti dikutip dara.co.id dari suara.com, Senin (17/1/2022.

Sebelumnya Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Joko Widodo berduet di Pilpres 2024.

“Kami dari Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo Subianto, calon presiden dan Bapak Joko Widodo, calon wakil presiden,” kata Ketua Koordinator Sekber Prabowo Jokowi, G. Gisel.

Dalam deklarasi tersebut, Prabowo akan menjadi calon presiden. Sementara, Jokowi menjadi calon wakil presiden.

Alasan Prabowo Jokowi diduetkan dalam Pilpres 2024 ialah untuk menghilangkan adanya polarisasi ekstrem yang selama ini terbentuk di masyarakat.

“Di mana perbedaan-perbedan itu menjadi katakanlah perkelahian di masyarakat. kita ingin mencegah itu,” ujarnya.

Editor: denkur | Sumber: suara.com

Berita Terkait

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional
Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global
LRT Jabodebek Lakukan Peremajaan 12 Eskalator di Tiga Stasiun Demi Jaga Keselamatan dan Kenyamanan Pengguna
Mayat Pria di Samping Pangkalan Ojek Pasar Andir Bayongbong Garut Gegerkan Warga
Diplomasi Biru Indonesia di Konferensi Laut Dunia (UNOC3): Upaya Global Bagi Terumbu Karang Lestari yang Tahan Perubahan Iklim Demi Masa Depan Indonesia
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:33 WIB

Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:15 WIB

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:09 WIB

Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:49 WIB

Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global

Berita Terbaru