Pasokan AS Melimpah, Harga Minyak Dunia ‘Tergelincir’

Jumat, 23 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi minyak dunia. (REUTERS/Stringer)

Ilustrasi minyak dunia. (REUTERS/Stringer)

DARA| JAKARTA – Harga minyak mentah dunia tergelincir pasca naiknya stok minyak mentas Amerika hingga level tertinggi. Dilansir dari Reuters, Jumat (23/11), harga minyak mentah Brent turun US$0,96 menjadi US$62,52 per barel. Di sesi perdagangan sebelumnya, harga Brent sempat tertekan lebih dari US$1 per barel.
Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) merosot lebih dari US$1 per barel sebelum akhirnya ditutup melemah US$0,78 menjadi US$53,85 per barel.

Membengkaknya stok minyak AS menambah kekhawatiran terkait kelebihan pasokan minyak mentah global. Namun, pembicaraan OPEC terkait rencana pemangkasan pasokan membatasi tertekannya harga minyak.
Sementara, volume perdagangan relatif tipis mengingat libur perayaan Thanksgiving pada Kamis kemarin di AS.
Analis UBS Giovanni Staunovo, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com,  menyatakan harga minyak juga ditopang oleh pelemahan dolar AS terhadap mata uang negara lain.

Sebagai catatan, pelemahan kurs dolar AS membuat harga minyak mentah yang diperdagangkan dengan dolar AS menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. “Dukungan tambahan lainnya mungkin berasal dari turunnya ekspor Iran,” imbuhnya.
Perusahaan pencatat perjalanan tanker (tanker-tracking) membukukan ekspor minyak Iran merosot beberapa ratus ribu barel per hari (bph) bulan ini. Hal ini mengindikasikan pengenaan sanksi AS yang mulai berlaku efektif pada 5 November 2018 lalu membuat banyak pembeli mundur.
Harga minyak tetap berada di bawah tekanan oleh kenaikan persediaan minyak mentah AS sebesar 4,9 juta barel menjadi 446,91 juta barel pekan lalu. Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyatakan kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017 lalu.

EIA juga menyatakan produksi minyak mentah AS juga tetap berada di level 11,7 juta bph. Namun, Analis PVM Broker Tamas Varga menyatakan tren pasar cenderung menurun. ***

Editor: denkur

Berita Terkait

Pertamina Patra Niaga Siapkan 95 Ribu Kilo Liter Avtur Antisipasi Kebutuhan Penerbangan Haji 2025
BPMI Berkolaborasi dengan STFI dan Yayasan Thalassaemia Indonesia
Sekjen SMSI Makali :Proses Hukum Direktur Pemberitaan JakTV Dilakukan Secara Akuntabel dan Proporsional
Kargo Haji Pos Indonesia: Layani Jemaah Kirim Oleh-oleh ke Tanah Air
Polri Berkolaborasi Strategis dengan University of Glasgow, Tingkatkan Kompetensi Global Personel
Medan Berat Tak Surutkan Langkah Tim Operasi AB Moskona 2025 dalam Misi Kemanusiaan
Raksasa Ritel Global Tanggapi Permintaan Konsumen akan Transparansi
KAI Daop 5, Lakukan Pemulihan Aset di Kawasan Stasiun Cilacap
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 22:23 WIB

BPMI Berkolaborasi dengan STFI dan Yayasan Thalassaemia Indonesia

Jumat, 25 April 2025 - 15:53 WIB

Sekjen SMSI Makali :Proses Hukum Direktur Pemberitaan JakTV Dilakukan Secara Akuntabel dan Proporsional

Jumat, 25 April 2025 - 15:02 WIB

Kargo Haji Pos Indonesia: Layani Jemaah Kirim Oleh-oleh ke Tanah Air

Jumat, 25 April 2025 - 12:38 WIB

Polri Berkolaborasi Strategis dengan University of Glasgow, Tingkatkan Kompetensi Global Personel

Jumat, 25 April 2025 - 12:32 WIB

Medan Berat Tak Surutkan Langkah Tim Operasi AB Moskona 2025 dalam Misi Kemanusiaan

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Sukabumi Gelar Rakor Soal Stunting

Senin, 28 Apr 2025 - 12:12 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 28 April 2025

Senin, 28 Apr 2025 - 08:30 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 28 April 2025

Senin, 28 Apr 2025 - 08:25 WIB

CATATAN

POLITBIRO CHINA, Perang Dagang Tanpa Pemenang!

Minggu, 27 Apr 2025 - 20:05 WIB