Pasar Tidak akan Ditutup, Begitu Janji Bupati Bandung

Kamis, 18 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkab Bandung

Foto: Humas Pemkab Bandung

Pasar tradisional tidak akan ditutup, meski ditemukan hasil positif dalam rapid test dan swab. Begitu kata Bupati Bandung, Dadang Naser.


DARA | BANDUNG – Bupati mengatakan itu di sela-sela penerimaan kunjungan Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, saat memantau kegiatan rapid test 200 pedagang di Pasar Soreang, Kamis (18/6/2020).

“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada yang positif, yang reaktif ada. Tapi reaktif rapid itu belum tentu positif, setelah hasil swab positif juga itu baru 80% mendekati positif. Kalaupun ada hasil positif, jangan pasarnya yang ditutup tapi orangnya yang dibina. Toko (lapak) mana yang kena, di situ kita akan tes secara berkala,” ujar bupati.

Sepanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bandung, pihaknya tidak pernah menutup aktivitas pasar.

“Hanya kita atur jam operasionalnya. Perekonomian pasar harus tetap berjalan. Ya, mudah-mudahan tidak ada hasil tes yang positif,” tuturnya.

Sampai saat ini, pelaksanaan rapid test dan swab telah dilakukan kepada para pedagang di lima pasar di Kabupaten Bandung. Sebelumnya kegiatan yang sama telah dilakukan di Pasar Baleendah, Majalaya, Banjaran dan Pasar Ciwidey.

Selain pasar, pihaknya melalui gugus tugas akan terus mencari potensi-potensi penyebaran pandemi global tersebut. Antara lain di rumah ibadah, pertokoan, perkantoran maupun pusat perbelanjaan.

“Ini kami lakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru covid-19, di kawasan yang berpotensi adanya kerumunan yang bisa memicu penularan virus. Selain itu juga, tes dilakukan untuk memantau peta sebarannya. Alhamdulillah, sebaran di Kabupaten Bandung hanya 0,6% dari jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, atau terkecil kedua di Jawa Barat,” lanjut Dadang Naser.

Ia kembali mengingatkan, menjelang masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat tidak salah pemahaman. “Kita bukan kembali hidup normal seperti sebelum ada wabah. Jalankan aktivitas seperti biasa, namun tingkatkan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Yaitu bermasker, 1 orang minimal bawa 2 masker, rajin ctps (cuci tangan pakai sabun) dan jaga jarak interaksi sosial, itu kuncinya,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional
Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global
Hari Jadi Bandung Barat ke-18, Jeje Ritchie Ismail Ajak ASN Persembahkan Kado Terbaik
Mayat Pria di Samping Pangkalan Ojek Pasar Andir Bayongbong Garut Gegerkan Warga
Tegas, Ketua PWI Kabupaten Bandung Larang Wartawan “Main Mata” dalam SPMB
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:33 WIB

Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:15 WIB

Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:09 WIB

Atlet NPCI Harumkan Nama Bandung Barat di Kancah Internasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:49 WIB

Asia Menjadi Pusat Investigasi Terbesar Terhadap Industri Telur Global

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB