Para Pembunuh Paksa Jamal Khasoggi Kirim Pesan Kepada Putra Sulungnya

Selasa, 20 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA|Istanbul – Kolumnis Hurriyet Daily News Abdulkadir Selvi menginformasikan almarhum wartawan Arab Saudi Jamal Khasoggi sebelum dihabisi dipaksa untuk mengirim pesan kepada putranya di Arab Saudi. Putra Khashoggi tersebut adalah putra sulung yang bernama Salah. Salah kini sudah bisa ke luar dari Arab Saudi setelah Departemen Luar Negeri AS menekan otoritas Saudi.

Meski dipaksa berkali-kali untuk mengirim pesan Jamal Khashaggi menolak, hingga terjadi pertengkaran yang berujung pada pembunuhan itu. Humyet Daily News melansir Selasa (20/11/2018), informasi yang disampaikan Abdulkadir Selvi itu mengutip temuan terbaru dari penyelidikan otoritas Turki atas pembunuhan Khashoggi.

“Tim, yang terdiri atas ajudan-ajudan dekat Putra Mahkota (Saudi) Pangeran Mohammed (bin Salman), meminta Khashoggi untuk mengirimkan pesan kepada putranya, kalau tidak dia ‘akan dibawa ke Arab Saudi’,” sebut Selvi dalam laporan terbarunya pada Senin (19/11/2018).

Namun demikian Selvi, belum bisa mengetahui secara pasti soal isi pesan yang diminta oleh para pembunuh Khashoggi untuk dikirimkan ke Salah.

Putra Sulung Jamal Khasoggi, Salah berjkewargaan negaraan ganda yakni Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi. Salah sempat tidak diizinkan meninggalkan Saudi selama berbulan-bulan. Ini akibat  ayahnya, Jamal Khasoggi  yang mengasingkan diri ke AS dan melancarkan kritik terhadap Putra Mahkota Saudi lewat tulisan kolom pada surat kabar The Washington Post.

Salah akhirnya bisa ke luar dari Arab Saudi setelah Departemen Luar Negeri AS usai pembunuhan Khashoggi, menekan Arab Saudi . Dia bisa terbang keluar Saudi setelah bertemu Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) pada 24 Oktober lalu. Diketahui dalam pertemuan itu, Salah menerima ucapan belasungkawa dari Raja Salman dan MBS.

Abdulkadir Selvui juga dalam laporanya menulis, “Bisa dipahami bahwa tim beranggotakan 15 orang yang datang ke Turki, sebelumnya telah menghubungi Salah. Menurut salah satu teori, mereka ingin memaksa Khashoggi mengirimkan pesan kepada putranya untuk menggunakannya sebagai alat untuk membebaskan diri mereka setelah pembunuhan,”.

Jaksa penuntut umum Saudi dalam pernyataan terbaru menyatakan Khashoggi dibunuh setelah ‘negosiasi’ untuk membujuknya pulang ke Saudi gagal dilakukan. Otoritas Saudi mengakui jenazah Khashoggi dimutilasi dan diserahkan kepada ‘seorang kooperator lokal’.

Disebutkan juga oleh jaksa Saudi bahwa pihaknya telah menuntut hukuman mati untuk lima individu yang ‘didakwa memerintahkan dan melakukan kejahatan’ terkait pembunuhan Khashoggi. Sejauh ini baru 11 dari 21 tersangka yang didakwa terkait kasus itu, sisanya masih dalam penyelidikan. Identitas para tersangka tidak diungkap ke publik.

Tidak hanya itu, otoritas Saudi juga menyebut bahwa si pemberi perintah pembunuhan adalah sang ketua tim negosiasi — identitasnya tak disebut — yang ditugaskan membujuk Khashoggi pulang. MBS dinyatakan tak tahu-menahu soal operasi di Istanbul itu.

Dalam laporan sebelumnya Selvi mengungkapkan keberadaan bukti rekaman lain yang menunjukkan pembunuhan Khashoggi telah direncanakan sebelumnya. Rekaman lain yang berdurasi 15 menit itu direkam sebelum Khashoggi tiba di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Dalam rekaman itu terdengar momen saat tim Saudi ‘membahas cara bagaimana untuk mengeksekusi mati Khashoggi’.

 

Bahan: Washington Pos/Humyet Daily News/detiknews.com

Berita Terkait

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?
Hati-hati! Indikasi Perang Dunia ke 3 Sudah Terlihat
Perang di Yaman, KBRI Pantau Nasib WNI
Gempa dan Tsunami Guncang Jepang, KBRI dan KJRI Buka Layanan Hotline
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Juli 2024 - 14:14 WIB

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini

Selasa, 21 Mei 2024 - 17:24 WIB

Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 3 April 2024 - 20:35 WIB

Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia

Selasa, 12 Maret 2024 - 01:50 WIB

Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:53 WIB

Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?

Berita Terbaru