Para Kepsek di Cianjur tak Nyenyak Tidur

Sabtu, 15 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto:tribun)

(Foto:tribun)

DARA | CIANJUR – Para kepala sekolah di Kabupaten Cianjur boleh jadi kini tak nyenyak tidur. Mereka gelisah, resah takut namanya disebut dalam proses pemeriksaan tersangka Bupati Irvan Rivano Muchtar berserta sejumlah pejabat dinas pendidikan Kabupaten Cianjur yang tersandung  kasus korupsi dana alokasi khusus (DAK).

Bagaimanapun, menurut sejumlah pengamat, kasus DAK ini memang melibatkan peran para kepala sekolah (kepsek), sehingga mau tidak mau para kepsek harus dimintai keterangan agar kasus itu terang benderan. Hal itu juga dikatakan Presidium Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh), Yana Nurzaman. Menurutnya, para kepsek harus menjalani proses hukum, sebab dalam konteksnya memang ini pemerasan. Tapi, kalau mereka ternyata secara sukarela memberi uang dari DAK itu, maka ini akan jadi delik baru, akan jadi gratifikasi,” ujar Yana, Jumat (14/12/2018).

Yana juga menjelaskan, boleh jadi para kepsek memilih untuk menyerahkan uang dengan sukarela karena takut tidak memperoleh lagi dana DAK.

Praktik mahar untuk alokasi pembangunan ruang kelas memang terjadi hampir di setiap tahun anggaran. Praktik tersebut, sudah lama terjadi, sehingga membuat Disdik Cianjur menjadi ‘lahan basah’ di lingkungan pemkab. Para kepsek bahkan tak perlu lagi ditagih karena sudah terbiasa dan otomatis menyetorkan sejumlah dana secara rutin. Menurutnya, kebiasaan itu semakin menjadi-jadi menjelang momentum politik.

Para penyelenggara pendidikan tidak hanya diharuskan memberi mahar untuk alokasi pembangunan, tapi juga disertai dengan pungutan lainnya. Pola pengepulan dana bukan hanya dari setoran, tapi disiasati dengan adanya laporan pertanggungjawaban sebagai penerima bantuan. “Saya berharap, ada inisiatif dari tipikor kepolisian dan kejaksaan setempat untuk memproses hukum para kepsek ini. Dan tolong, harap prosesnya berjalan tanpa ada permainan,” ujarnya.

Yana mengatakan, sebetulnya perilaku korup di Pemkab Cianjur bukan hanya terjadi saat ini saja. Pola dan modus yang sama, sudah terjadi pada rezim sebelumnya. Oleh karena itu, rencana pemanggilan Tjetjep Muchtar Soleh oleh KPK dinilai memenuhi harapan. “Didukung pula oleh pernyataan Irvan, yang mengatakan aliran dana tidak bermuara pada dia. Itu jadi penegasan, bahwa semuanya bermuara pada Tjetjep,” ujar Yana.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Ini Dia Kronologis Seorang Saumi Ancam Istrinya Pakai Senjata Api Rakitan
Geger di Sukabumi, Oknum Guru Ngaji Cabuli Lima Santriwati, Begini Kronologisnya
Diduga Curi Puluhan Liter BBM, Warga Pameungpeuk Ini Diciduk Polisi
Pembacok Pedagang Kacamata Sudah Ditangkap Jajaran Polsek Samarang
Polisi Samarang Congkok, Terduga Pelaku Pencurian di SDN Sirnasari 2
Konsumsi dan Edarkan Narkotika Jenis Sabu, DL Diciduk Polisi
Puluhan Jerigen Miras Tuak Siap Edar Digagalkan Polsek Soreang
Warga Sukabumi Kota Waspadalah! Aksi Curanmor Masih Merebak, Polres Sukabumi Kota Kemarin Ciduk Tiga Pelakunya
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 12:09 WIB

Ini Dia Kronologis Seorang Saumi Ancam Istrinya Pakai Senjata Api Rakitan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 09:25 WIB

Geger di Sukabumi, Oknum Guru Ngaji Cabuli Lima Santriwati, Begini Kronologisnya

Senin, 10 Februari 2025 - 18:49 WIB

Diduga Curi Puluhan Liter BBM, Warga Pameungpeuk Ini Diciduk Polisi

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:03 WIB

Pembacok Pedagang Kacamata Sudah Ditangkap Jajaran Polsek Samarang

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:05 WIB

Polisi Samarang Congkok, Terduga Pelaku Pencurian di SDN Sirnasari 2

Berita Terbaru

Footo: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Minat Baca Masyarakat Bandung Barat Masih Minus

Senin, 17 Feb 2025 - 17:24 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Tahun 2024, Kabupaten Sukabumi Raih 110 Penghargaan

Senin, 17 Feb 2025 - 16:12 WIB