Pandemi Covid-19 tidak hanya membuat aktivitas seniman menjadi berkurang, namun juga membuat pola pertunjukan menjadi berubah.
DARA – Seorang penyanyi asal Kabupaten Bandung, Erna Eka Ratnasari mengatakan pandemi Covid-19 membuat aktivitas panggungnya menjadi berkurang drastis.
Menurut Erna, jika dalam kondisi normal itu setiap minggunya ada empat kali undangan tampil dan setiap bulannya ada dua undangan event yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Namun, sudah dua tahun lamanya event tersebut tidak ada.
“Buat kami seniman, ya sangat berpengaruh, karena kami memang cari uang dan berpenghasilannya dari sana, kita ngamen, kita nyanyi, dapat duit, kalau enggak nyanyi ya enggak dapat duit,” ujar Erna saat wawancara di Soreang, Rabu (23/6/2021).
Wanita yang memiliki nama panggung Dian Erna itu menuturkan undangan mengisi acara dalam sebuah pesta atau hajatan memang masih ada, namun karena kondisi pandemi menciptakan batasan-batasan tertentu.
Meski demikian, Erna mengaku bersyukur karena tidak pernah memiliki pengalaman dibubarkan oleh petugas saat tengah tampil.
“Kalau dibubarin selama aku nyanyi, enggak sih. Cuman ya enggak boleh ada yang joget, enggak boleh ada penonton yang ikut nyanyi, lagunya enggak boleh yang memancing untuk joged, lagunya pop atau yang slow,” tutur Erna.
Erna menceritakan, teman senimannya ada yang harus menjual alat-alat penunjang pertunjukan dari mulai speaker hingga kabel agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kondisi Erna tergolong cukup beruntung karena memiliki aktivitas manggung reguler di salah satu restoran dan juga memiliki bisnis kecil-kecilan.
“Saya ada jualan, tapi jualan itu kan tidak setiap hari laku, enggak kaya nyanyi. Kami ingin pandemi Covid 19 ini cepat berakhir sehingga para seniman bisa bebas berekspresi dan bisa mencari nafkah lagi,” kata Erna.
Sebagai sesama penyanyi, Erna meminta Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan untuk bisa memfasilitasi para seniman agar bisa kembali berkarya kembali.
“Kalau ada konser online, saya mau, buat kami para seniman ya senang lah,” pungkas Erna.***
Editor: denkur
