Pandemi Covid-19 Memperparah Kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat

Sabtu, 14 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: suara.com

Ilustrasi: suara.com

Pandemi Covid-19 memberikan dampak di masyarakat. Pada sebagian orang mengalami masalah gangguan mental neurologis dan juga penggunaan zat.


DARA – Demikian dikatakan Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan drg Vensya Sitohang.

”Kondisi pandemi (Covid-19) memperparah atau semakin mempengaruhi kesehatan jiwa,” kata drg Vensya dalam konferensi pers di Hotel Conrad, Bali, Jumat (13/5/2022).

Angka prevalensinya meningkat 1 sampai 2 kali lipat dibandingkan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Kelompok yang terpapar dengan gangguan jiwa pun berbeda-beda.

Psikiater Dr dr Hervita Diatri, Sp.KJ (K) menjelaskan kelompok orang yang terpapar gangguan jiwa itu berbeda-beda dan memiliki penatalaksanaan yang berbeda pula. Kelompok yang pertama adalah mereka yang sebenarnya normal sebelumnya atau tidak ada masalah kesehatan jiwa kemudian menjadi memiliki masalah sampai mengalami gangguan jiwa.

Kelompok kedua adalah mereka yang memang sejak awal sudah mengalami masalah kesehatan jiwa, sebagai contoh kita bicara tentang mereka yang sudah tinggal dengan kekerasan di rumah tangga, kondisi itu membuat mereka menjadi begitu dekat dengan pelakunya terus-menerus di rumah tangga, sehingga masalah gangguan jiwanya menjadi lebih besar.

Kelompok ketiga adalah mereka yang memang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan fisik dan mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan. Sehingga sangat wajar kalau merasa cemas yang kemudian kankernya tambah berat, hipertensi, jantung, dan sebagainya menjadi berat. Demikian juga teman-teman dengan gangguan jiwa tidak bisa memiliki akses pengobatan

Kelompok terakhir adalah kelompok yang terutama banyak kita temukan di bulan Juli 2021 waktu gelombang kedua pandemi COVID-19. Ketika masalah oksigen langka sementara asupan oksigen ke otak itu kurang, bisa saja pada akhirnya menyebabkan gangguan jiwa yang menetap.

”Masalah bunuh diri sebagai contoh, di 5 bulan awal pandemi Covid-19 datang, survei mengatakan bahwa 1 dari 5 orang di Indonesia usia 15 sampai 29 tahun terpikir untuk mengakhiri hidup. Selanjutnya 1 tahun pasca pandemi oleh survei yang berbeda didapatkan data 2 dari 5 orang memikirkan untuk bunuh diri. Dan sekarang di tahun awal 2022 itu sekitar 1 dari 2 orang yang memikirkan untuk mengakhiri hidup,” kata dr Hervita, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (14/5/2022).

Kesehatan Mental Prioritas Global

Sejalan dengan komitmen global untuk mengatasi masalah kesehatan mental, ASEAN plus Three Leader (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea) mengakui bahwa promosi kesehatan mental diidentifikasi sebagai salah satu prioritas kesehatan di bawah agenda pembangunan kesehatan ASEAN pasca 2015.

Drg Vensya melanjutkan promosi itu dilakukan antara lain dengan mempromosikan berbagai model dan praktek efektif tentang program dan intervensi kesehatan mental diantara negara anggota ASEAN, dan peningkatan integrasi program kesehatan mental di tingkat perawatan primer dan sekunder.

”Pandemi juga berdampak pada kesehatan mental dan penting untuk mendapatkan perhatian dari negara-negara di ASEAN, maka dalam rangkaian acara 15th ASEAN Health Ministers Meeting ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian masyarakat ASEAN terhadap kesehatan jiwa,” ujarnya.

Editor: denkur | Sumber: Kemenkes

Berita Terkait

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal
Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya
Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional
Bagaimana Gen Z Mempersiapkan Pernikahan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat Berikut
Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111
Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:13 WIB

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:18 WIB

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:06 WIB

Bagaimana Gen Z Mempersiapkan Pernikahan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat Berikut

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:42 WIB

Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB