“Kalau ketersediaan cukup banyak. Hanya daya beli mengalami penurunan karena daerah pembeli paling besar berasal dari Jakarta. Kondisi ini juga karena masih dalam pengendalian Covid-19,” terang Parwinia.
DARA | CIANJUR – Kondisi pandemi Covid-19 diprediksi berdampak pada menurunnya daya beli hewan kurban pada Idul Adha tahun ini. Pasalnya, konsumen terbesar hewan kurban dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mayoritas dari Jakarta.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Parwinia, mengatakan dari sisi ketersediaan, stok hewan kurban yang ada di Cianjur relatif cukup banyak. Namun kondisi pandemi covid-19 membuat tingkat pembelian sedikit menurun.
“Kalau ketersediaan cukup banyak. Hanya daya beli mengalami penurunan karena daerah pembeli paling besar berasal dari Jakarta. Kondisi ini juga karena masih dalam pengendalian Covid-19,” terang Parwinia kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).
Parwinia menuturkan, menghadapi Idul Adha, di Pasar Hewan tersedia lebih kurang 1.000 ekor hewan kurban terdiri dari domba dan kambing. Persediaan itu dinilai cukup memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Adha.
“Jumlah sebanyak 1 ribu ekor hewan kurban itu di luar sapi,” ucap Parwinia.
Untuk sapi sendiri, lanjut Parwinia, persediaannya juga relatif cukup banyak. Persediaannya tersebar di setiap rumah potong hewan milik masyarakat.
Hasil pendataan terdapat sebanyak 804 ekor sapi yang disiapkan para pemilik RPH. Parwinia belum bisa memastikan berapa jumlah hewan kurban terdiri dari sapi, domba, ataupun kambing, yang dipotong di rumah potong hewan.
“Untuk melihat berapa total (hewan kurban) yang dipotong, nanti bisa diketahui setelah Iduladha,” jelasnya.
Pada masa pandemi Covid-19, DKP2 Kabupaten Cianjur mengawasi ekstra arus penjualan hewan kurban. Utamanya hewan kurban yang berasal dari luar daerah.
“Kita telah membentuk tim. Pemeriksaan kesehatan setiap hewan kurban sudah kami lakukan. Hingga saat ini masih terus berjalan. Termasuk nanti saat pemotongan, tim kami tetap mengawasi,” pungkasnya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, meninjau langsung kesiapan ketersediaan hewan kurban di Pasar Hewan, Selasa (28/7/2020). Sekaligus juga memastikan penerapan protokol kesehatan di kalangan pedagang maupun pembeli.
“Penerapan protokol kesehatan di sini sudah cukup bagus. Setiap pedagang dan pembeli sudah disiplin menggunakan masker. Kemudian tersedia juga tempat mencuci tangan,” terang Herman.
Herman juga ingin memastikan keberadaan dokter hewan di Pasar Hewan. Keberadaannya memegang peran penting menyeleksi berbagai hewan kurban yang harus terbebas dari berbagai penyakit, apalagi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
“Dari kualitas, hewan kurban di Pasar Hewan ini cukup bagus. Tugas dokter hewan lah yang mesti mengecek atau memeriksa kondisi kesehatan setiap hewan kurban yang masuk,” ujarnya.***
Editor: Muhammad Zein