Okupansi atau kunjungan di Grand Sunshine Convention and Resort Soreang meningkat. Namun, penjagaan dan pembatasan tetap dilaksanakan secara ketat.
DARA – General Manager Grand Sunshine Convention and Resort Darmawan Pandoyo Drajat mengatakan, memang ada peningkatan okupnasi. Jika awal hingga pertengahan tahun 2021 hanya di kisaran 15 persen, kini mencapai 75 hingga 80 persen.
Peningkatan terjadi karena kegiatan tatap muka sudah kembali digelar baik ionstanbsi pemerintah maupun masyarakat, seperti rapat-rapat terbatas perusahaan, mini gathering, staycation, akad nikah dan sebagainya.
“Wedding sudah boleh tapi hanya akad nikah. Kalau party belum bisa. Bahkan, akad nikah masih dibatasi, hanya 50 persen dari kapasitas gedung,” ujar Darmawan di Soreang, Selasa (23/11/2021)..
Peningkatan okupansi justru membuat pihak mengelola melakukan pengetatan kunjungan, termasuk penerapan protokol kesehatan. Bahkan, kata Darmawan, pihaknya membentuk tim satgas Covid-19 sendiri yang tugasnya patroli memastikan setiap pengunjung menaati protokol kesehatan.
“Kita bentuk satu tim khusus untuk satgas Covid-19, kalau disini namanya Tim Hero. Jadi satu departemen ditunjuk tiga orang khusus untuk mengawasi dan mengingatkan para tamu untuk menjaga prokes, itu yang kita jalankan,” kata Darmawan.
Selain penerapan disiplin protokol kesehatan, lanjut Darmawan, juga memberlakukan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sejak beberapa bulan lalu, sehingga tidak menyulitkan mengetahui pengunjung sudah divaksin atau tidak.
“Jika ada tamu datang, kalau sudah divaksin silahkan pakai scan barcode QR. Tapi banyak juga yang sudah divaksin tetapi belum memiliki aplikasi PeduliLindungi di handphonenya terutama tamu yang usianya sudah tua,” kata Darmawan.
“Kalau ada yang seperti itu, maka kita minta saja untuk menunjukan sertifikat vaksinnya dan kita foto untuk dokumentasi kita karena kita memahami tidak semua orang paham terhadap gadget atau digital,” imbuhnya.
Bagi masyarakat yang belum divaksin, tetapi ingin masuk ke hotel tersebut misalnya untuk menghadiri acara, maka pihaknya akan meminta kepada pihak penyelenggara untuk memastikan bahwa si tamu pada acara mereka dalam keadaan sehat.
Jadi selain menjaga prokes, mereka juga harus melakukan test antigen dulu, sehingga pihak hotel tetap mendapat jaminan bahwa tamu mereka itu aman dan sehat.
“Ini (PeduliLindungi) kan sedang dalam tahap sosialisasi, jadi kita tetap terapkan itu, tetapi kalaupun ada yang tidak bisa menggunakan aplikasi PeduliLindungi kita tetap akomodir karena artinya masyarakat sudah memiliki effort terhadap vaksinasi walaupun tidak menggunakan aplikasinya, lagipula kalau aplikasi kan biasa digunakan oleh orang-orang yang usianya masih muda, kalau diatas 50 kan banyak yang nggak paham, makanya kita lebih fleksibel saja,” ujarnya.***
Editor: denkur